Jayapura (ANTARA News) - Kawasan Kwamki Lama, Timika, Kabupaten Mimika, Papua, sejak Senin pagi, kembali dilanda 'perang suku' hingga menyebabkan beberapa warga dari kedua belah pihak mengalami luka-luka. Kapolres Mimika, AKBP Jimmy Tuilan, ketika dihubungi ANTARA melalui telepon selulernya, Senin, mengakui perang suku yang kembali terjadi itu akibat salah satu kelompok, yakni kelompok tengah yang dipimpin Elminus Moom, masih dalam suasana 'panas', akibat ada keluarganya yang menjadi korban dan meninggal. Korban, kata AKBP Tuilan tanpa menyebutkan nama korban, memang terkena panah saat terjadi perang suku beberapa hari lalu di Kwamki Lama, namun saat dirawat di rumah sakit, korban terkena penyakit malaria yang akhirnya meninggal. Menurutnya, karena adanya korban baru maka proses perdamaian antara kedua suku yang terbagi atas dua kelompok itu tertunda, bahkan sempat terjadi lagi perang antara kedua suku yang masih memiliki hubungan saudara yakni suku Dani dan suku Damal. Walaupum demikian, untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan akibat perang suku, maka pihaknya mengalihkan lokasinya ke ruas jalan Freeport lama yang masih berada di sekitar kawasan Kwamki Lama. "Karena itu aktifitas masyarakat masih tetap berlangsung normal termasuk para wanita berjualan di pasar Kwamki Lama," jelas AKBP Jimmy Tuilan. Ditambahkan, untuk mengantisipasi meluasnya perang suku, maka pasukan dikerahkan lebih banyak dibanding sebelumnya, yakni mencapai empat satuan setingkat kompi (4 SSK). "Kami mencoba meminimalkan setiap gerakan kedua suku dan kelompok yang bertikai hingga tidak menganggu aktifitas masyarakat lainnya," jelas Jimmy Tuilan. (*)

Copyright © ANTARA 2006