London (ANTARA News) - Inggris akan membuka lagi kedutaan besarnya di Yaman dalam beberapa hari mendatang, kata Duta Besar Jane Marriott, Kamis, ketika ia kembali ke negara itu setelah ancaman teror.

Inggris termasuk diantara sejumlah negara Barat yang menutup kedutaan besarnya mulai 4 Agustus setelah peringatan AS mengenai kemungkinan serangan Al Qaida. Beberapa hari kemudian London menarik seluruh staf diplomatiknya.

Menurut AFP, Dubes Jane Marriott mengatakan di Twitter, "Halo Yaman. Senang kembali lagi... Berharap membuka lagi kedutaan besar dalam beberapa hari mendatang. Lihat terus tempat ini."

Ancaman keamanan itu dikabarkan terkait dengan penyadapan komunikasi antara pemimpin Al Qaida Ayman al-Zawahiri dan pemimpin cabang kelompok itu di Yaman, Nasser al-Wuhayshi.

Presiden AS Barack Obama mengatakan, Jumat (9/8), cabang-cabang regional Al Qaida masih menimbulkan ancaman meski jaringan itu melemah secara keseluruhan.

"Dan mereka sangat lemah dan tidak memiliki banyak kemampuan operasional," kata Obama. Meski demikian, Presiden AS itu memperingatkan bahaya yang ditimbulkan Al Qaida di Semenanjung Arab (AQAP) yang menguasai daerah-daerah di Yaman.

"Kita masih menghadapi organisasi-organisasi regional ini seperti AQAP yang menimbulkan ancaman," katanya.

Militan-militan regional bisa "menabrakkan truk berisi bom ke dinding kedutan dan membunuh sejumlah orang", lanjutnya.

Penerjemah: Memet Suratmadi

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013