“Dalam debat kemarin kita lihat Pak Prabowo diserang, mendapat provokasi, digelitik, dan digoda seakan-akan untuk mempertontonkan kepada rakyat bahwa ada perpecahan di antara capres yang berkontestasi. Namun, Pak Prabowo menahan untuk tidak terprovok
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut Calon Presiden RI Prabowo Subianto tidak terprovokasi meski diserang oleh dua rivalnya saat debat calon presiden yang diselenggarakan KPU RI di Jakarta, Minggu (7/1) malam.

“Dalam debat kemarin kita lihat Pak Prabowo diserang, mendapat provokasi, digelitik, dan digoda seakan-akan untuk mempertontonkan kepada rakyat bahwa ada perpecahan di antara capres yang berkontestasi. Namun, Pak Prabowo menahan untuk tidak terprovokasi dan bisa menahan emosi daripada mengungkapkan hal-hal yang di luar substansi yang bisa mengganggu stabilitas bangsa kita,” kata Muzani sebagaimana keterangan tertulis diterima di Jakarta, Selasa.

Menurut Muzani, Prabowo diprovokasi dengan pertanyaan-pertanyaan yang menyudutkan karena Prabowo dan pasangannya, Gibran Rakabuming Raka, berpotensi menang satu putaran.

“Kenapa Pak Prabowo selalu diganggu, diprovokasi? Karena Prabowo-Gibran sangat berpotensi menang satu putaran, maka semua capres melakukan hal-hal yang di luar substansi,” ujarnya.

Prabowo, kata Muzani, bertekad menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, sehingga tidak terprovokasi ketika debat dua hari yang lalu.

“Meskipun kadang-kadang menyakitkan, menjengkelkan, tapi Pak Prabowo selalu mengatakan, biarkan rakyat yang menilai dan menyerahkan kepada rakyat untuk memilih pemimpinnya,” katanya.

Ia menyebut Menteri Pertahanan itu menunjukkan sifat negarawan ketika tidak membuka data pertahanan yang bersifat konfidensial. Muzani percaya Prabowo adalah sosok pemimpin yang matang.

"Sebagai negarawan, beliau sangat menjunjung tinggi persatuan, Pak Prabowo tidak ingin mendapat kekuasaan yang tidak atas kehendak rakyat. Karena Pak Prabowo pernah berkata bahwa Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan adalah orang-orang yang juga berniat untuk mengabdi kepada bangsa dan negara," tandas Muzani.

Hal itu ia sampaikan dalam sambutannya saat memberikan pembekalan dan pelatihan kepada saksi tempat pemungutan suara (TPS) di Lampung, Selasa. Dalam kesempatan itu, ia menekankan pentingnya peran saksi bagi Partai Gerindra.

"Saksi adalah tim sukses terakhir partai Gerindra. Tugasnya tidak hanya memantau penghitungan suara. Saudara harus cek bahwa TPS buka jam tujuh dan tutup jam satu siang. Cek menjelang penutupan, TPS mana pemilih yang belum datang, maka dijemput untuk segera memilih, pastikan mereka untuk coblos nomor 2 Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024," kata Muzani.

Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024