Penajam Paser Utara (ANTARA) -
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono mengatakan Presiden Joko Widodo dijadwalkan pada Januari 2024 akan  kembali melakukan peletakan batu pertama tanda dimulainya sejumlah pembangunan fisik baru tahap empat di kawasan IKN.
 
"Peletakan batu pertama tanda dimulainya sejumlah pembangunan fisik baru di kawasan IKN tahap empat oleh Presiden Jokowi dalam bulan ini, " kata Bambang ​​​di Penajam, Rabu..
 
Peletakan batu pertama yang akan dilakukan Presiden Jokowi di kawasan Kota Nusantara itu, lanjut dia, di antaranya proyek pembangunan kantor instansi pemerintahan, taman botani, hotel bintang tiga dan pembangunan pendukung lainnya.
 
Namun OIKN belum dapat memastikan tanggal pelaksanaan peletakan batu pertama tahap keempat tersebut, karena masih menunggu penyesuaian agenda kegiatan Presiden Jokowi.
 
Menurut dia, sejumlah pembangunan di kawasan ibu kota negara baru Indonesia bukan hanya menggunakan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), tetapi juga melibatkan dana investasi dari investor.
 
Investasi yang masuk ke Kota Nusantara hingga awal 2024, menurut dia, sebagian besar tercatat berasal dari investor domestik.
 
OIKN mengutamakan membangun ekosistem di ibu kota negara masa depan Indonesia sebagai kota yang cerdas untuk memudahkan dan membuat penghuni lebih nyaman hidup dan tinggal di kawasan itu.
 
"Kendati investor lokal, tapi sebagian besar telah bekerja sama dengan investor internasional. Keterlibatan investor domestik maupun asing sama penting untuk mewujudkan ekosistem sebagai kota yang cerdas," tambahnya.
 
OIKN meraih total realisasi komitmen pemintaan investasi mencapai lebih kurang Rp41,4 triliun selama tiga rangkaian peletakan batu pertama dimulainya pembangunan fisik baru di Kota Nusantara tahap satu hingga tahap tiga pada 2023.
 
"OIKN menargetkan investasi masuk ibu kota masa depan Indonesia dari investor dalam dan luar negeri pada 2024, mencapai lebih kurang Rp100 triliun," demikian Bambang Susantono.

Pewarta: Nyaman Bagus Purwaniawan
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024