Bagi kami, rakyat sumber kekuatan PDI Perjuangan.
Jakarta (ANTARA) -
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan bukan masalah bila ada anggota partai yang berubah sebab rakyat dapat menilai loyalitas partai ini dalam menyiapkan kader untuk menjadi elite politik.
 
Hasto menyampaikan pernyataan tersebut ketika menanggapi beredarnya isu keretakan Presiden Joko Widodo dengan PDI Perjuangan yang terlihat dari tidak adanya video ucapan maupun karangan bunga Jokowi pada perayaan HUT Ke-51 PDI Perjuangan.
 
"Rakyat yang melihat, PDI Perjuangan ini 'kan partai dengan loyalitas tinggi, dengan kesetiaan tinggi, kami menyiapkan pemimpin dengan tulus hati, ketika ada yang meninggalkan, itu ya nanti rakyat akan menilai," ucap Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto usai perayaan HUT Ke-51 PDI Perjuangan di Jakarta, Rabu.
 
Ia mengatakan bahwa PDI Perjuangan menghormati keputusan Jokowi yang sejak jauh hari sudah menyatakan memiliki agenda kunjungan kenegaraan ke luar negeri tepat pada hari perayaan HUT Ke-51 PDI Perjuangan.
 
"Apakah itu kebetulan atau tidak? Ya, Istana yang menjawab," katanya.
 
Hasto pun menegaskan bahwa elite partai setiap saat dapat berubah. Namun, sumber energi perjuangan dan identitas PDI Perjuangan sebagai partai wong cilik tetaplah rakyat.
 
"Elite boleh berubah, tetapi rakyat, partai tidak berubah. Bagi kami, rakyat sumber kekuatan PDI Perjuangan," tegasnya.

Baca juga: Ganjar senang Anies ucapkan selamat ulang tahun untuk PDIP
Baca juga: Mega serahkan beasiswa Megawati Fellowship 2023 pada HUT PDIP
 
Peringatan HUT Ke-51 PDI Perjuangan mengusung tema dan semangat Satyam Eva Jayate.

Acara ini dihadiri Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin, Ketua DPR RI Puan Maharani, Capres RI Ganjar Pranowo, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, Plt. Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono, Sekjen Partai Hanura Benny Rhamdani, Ketua TPN Ganjar-Mahfud Arsjad Rasjid, dan tokoh nasional lainnya.

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024