Jakarta (ANTARA) - Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin meningkatkan koordinasi seluruh Satuan kerja perangkat daerah (SKPD) bersama unsur terkait agar sigap dalam mengantisipasi dan menghadapi bencana alam di wilayah tersebut.

"Seluruh SKPD harus sigap, tidak harus bencana itu terjadi dulu, baru kemudian turun," kata Munjirin di Jakarta, Rabu.

Munjirin meminta kepada SKPD dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Palang Merah Indonesia (PMI) di wilayahnya untuk melakukan perencanaan dan koordinasi yang baik di setiap lini.

"Mulai hari ini seluruhnya harus melakukan koordinasi terkait ketersediaan posko bencana di setiap wilayah rawan bencana," katanya.

Ia menyatakan dengan perencanaan dan koordinasi yang baik di setiap lini, pelayanan kepada masyarakat dapat terlaksana sesuai dengan harapan. "Kita harus sudah siap sesuai mitigasi yang sudah dilakukan," kata Munjirin.

Baca juga: Ada 12 kelurahan di Jaksel yang masih tergenang air hingga Minggu malam

Munjirin menambahkan setiap SKPD dan unsur terkait di wilayahnya harus sudah melakukan pengecekan kelayakan setiap unit, peralatan maupun kesiapsiagaan personelnya di lapangan.

"Pada intinya nantinya di saat terjadi bencana banjir, baik unit, peralatan, petugas sudah harus siap di lokasi yang sudah ditetapkan," katanya.

Selain itu, Munjirin menuturkan karena kini memasuki masa pemilu, posko-posko yang terdapat di tingkat kelurahan hingga kota akan difungsikan ganda untuk mempermudah petugas dalam melakukan pemantauan terhadap setiap kejadian di lapangan.

"Posko-posko akan dijadikan dwifungsi agar kita bisa lebih efisien dan efektif dalam memantau dan mengelola setiap kejadian yang mungkin terjadi," tutur Munjirin.

Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Selatan, Santo mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai persiapan untuk menghadapi musim penghujan, terutama dalam penanganan genangan dan banjir.

"Kami sudah menyiapkan sarana dan prasarana serta peralatan pengendalian banjir," katanya.

Baca juga: BPBD kerahkan perahu untuk bantu warga terdampak banjir di Pasar Minggu

Dia menyampaikan untuk sarana dan prasarana pendukung yang disiagakan di antaranya truk sebanyak 86 unit, alat berat 58 unit dan pompa stationer 115 unit dalam kondisi baik.

Kemudian pompa mobile 50 unit dalam kondisi baik, yang terdiri dari pompa mobile truk 13 unit, pompa portable sebanyak 12 unit dan pompa apung 25 unit.

"Kami mempunyai PJLP total 1.039, namun yang mendukung terkait dengan pengendalian banjir adalah 586 personel tersebar di sepuluh kecamatan, sementara petugas pompa 291 orang,” katanya.

Santo menambahkan, pihaknya juga menyiapkan bahan material untuk penanganan banjir berupa 500 karung pasir di tiap-tiap kecamatan dan di Sudin SDA Jakarta Selatan (Jaksel) tersedia 2.000 karung pasir.

“Jadi kenapa kita siapkan karung, karena bila terjadi keadaan darurat seperti tanggul yang jebol, bila di kelurahan kekurangan karung kita ambil dari Sudin SDA," kata Santo.

Pewarta: Bayu Pratama Syahputra
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024