Tokyo (ANTARA) - Jumlah korban tewas mencapai 202 orang di Prefektur Ishikawa, Jepang tengah, per Selasa (9/1) sore waktu setempat pascaserangkaian gempa bumi bermagnitudo hingga 7,6 mengguncang prefektur tersebut dan area sekitarnya, menurut laporan media setempat.

Sebanyak 102 orang masih belum ditemukan di prefektur yang terdampak paling parah itu hingga pukul 14.00 waktu setempat (pukul 12.00 WIB), sementara sedikitnya 565 orang mengalami luka-luka akibat gempa itu, papar lembaga penyiaran publik Jepang NHK.

Pihak kepolisian setempat melakukan upaya pencarian besar-besaran untuk warga yang hilang di Kota Wajima, di dekat pusat gempa tersebut. Kebakaran dahsyat di pusat kota itu menghancurkan lebih dari 200 bangunan di area seluas 48.000 meter persegi, menurut laporan tersebut.

Menurut pemerintah prefektur itu, sedikitnya 3.300 orang, yang sebagian besar berada di Wajima dan kota tetangganya, Suzu, masih terisolasi akibat kerusakan di sejumlah jalan dan guyuran hujan salju lebat, dengan pemulihan listrik, pasokan air, dan infrastruktur lainnya masih belum jelas.

Pemerintahan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada Selasa menyetujui alokasi dana senilai 4,74 miliar yen (1 yen = Rp107) atau setara 33 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp15.518) dari dana cadangan dalam anggaran tahun fiskal 2023 untuk membantu para korban gempa di Semenanjung Noto, yang meliputi langkah-langkah untuk membantu mereka yang terdampak bertahan di tengah cuaca dingin.

Menteri Pertahanan Jepang Minoru Kihara pada Selasa menuturkan bahwa jumlah personel Pasukan Bela Diri Jepang yang berpartisipasi dalam operasi penyelamatan telah bertambah sekitar 200 menjadi sekitar 6.300 orang. 

Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024