Data inflasi ini sangat diantisipasi investor menyusul data tenaga kerja yang kuat minggu lalu
Jakarta (ANTARA) - Pergerakan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada sesi awal perdagangan Kamis diperkirakan cenderung datar menjelang rilis data inflasi Indeks Harga Konsumen Amerika Serikat (AS).

"Rupiah diperkirakan akan dibuka datar, investor cenderung wait and see menantikan data inflasi AS malam ini," kata analis mata uang Lukman Leong kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

Lukman memproyeksikan rupiah pada perdagangan hari ini bergerak di rentang Rp15.450 per dolar AS sampai dengan Rp15.550 per dolar AS.

Ia menuturkan inflasi AS secara bulanan (month on month/mom) diperkirakan akan naik 0,2 persen dan secara tahunan (year on year/yoy) naik dari 3,1 persen menjadi 3,2 persen.

"Data inflasi ini sangat diantisipasi investor menyusul data tenaga kerja yang kuat minggu lalu," ujarnya.

Data inflasi tersebut akan menjadi perhatian utama dalam melihat arah kebijakan suku bunga acuan bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) ke depan.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi dibuka menguat 17 poin atau 0,11 persen menjadi Rp15.553 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.570 per dolar AS.

Baca juga: Kurs rupiah turun jadi Rp15.570 tertekan kinerja penguatan dolar AS
Baca juga: Pengamat perkirakan rupiah alami konsolidasi terhadap dolar AS 
Baca juga: Cadangan devisa Indonesia capai 146,4 miliar dolar AS di Desember 2023

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024