Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan rencana pembukaan layanan Fast Track (jalur cepat) bagi jamaah di embarkasi Solo (SOC) dan Surabaya (SUB) pada musim haji 1445 Hijriah / 2024 Masehi menemui titik terang.

Kabar ini disampaikan Menag usai bertemu dengan Direktur Jenderal Bidang Paspor Kementerian Imigrasi Saudi Sulaiman bin Abdul Aziz di Jeddah, Arab Saudi.

"Saya baru bertemu dengan pihak imigrasi Saudi dan mereka secara prinsip telah menyetujui untuk membuka layanan Fast Track bagi jamaah Embarkasi Solo dan Surabaya," ujar Menag dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Menurut Yaqut, persetujuan pembukaan layanan Fast Track di dua embarkasi tersebut tinggal menunggu survei lapangan oleh otoritas Arab Saudi.

Menag menilai Fast Track menjadi salah satu layanan penting bagi jamaah. Layanan tersebut akan memudahkan jamaah calon haji dalam proses pengecekan dokumen keimigrasian, seperti visa dan paspor. Sebab, prosesnya sudah dilaksanakan di bandara asal.

Baca juga: Kemenag upayakan jalur cepat bisa dilakukan di sejumlah embarkasi

Baca juga: Layanan "fast track" kurangi kelelahan jamaah haji


"Fast Track ini penting supaya nanti jamaah haji kita datang ke sini (Arab Saudi) sudah tidak melalui proses imigrasi. Ini akan sangat membantu jamaah haji kita. Mengurangi kelelahan setelah melakukan perjalan panjang dari Tanah Air," kata dia.

Di sisi lain, kata dia, Arab Saudi juga berharap layanan ini dapat mempercepat proses kedatangan jamaah haji asal Indonesia di bandara tujuan. Layanan ini berkaitan dengan proses free clearance dokumen-dokumen keimigrasian non bea cukai.

Tahapan imigrasi yang sudah dilakukan di Indonesia membuat jamaah tidak perlu antre lagi di imigrasi bandara tujuan. Fast Track hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit sampai satu jam, dibandingkan layanan biasa yang membutuhkan waktu sekitar satu sampai tiga jam.

Juru bicara Kemenag Anna Hasbie yang turut hadir mendampingi Menag menjelaskan pada penyelenggaraan haji sebelumnya, layanan Fast Track telah dilakukan pada Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) dan Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS).

Tahun ini, Indonesia memperoleh kuota sebesar 241 ribu orang. Berdasarkan data Sistem Komputerisasi dan Informasi Haji Terpadu (SISKOHAT), jumlah jamaah asal Embarkasi JKG dan JKS yang akan menggunakan Fast Track berjumlah 53.353 orang.

Sementara untuk Embarkasi SOC dan SUB, masing-masing akan melayani Fast Track bagi 35.886 dan 39.226 orang.

"Maka, kalau tahun ini layanan Fast Track dilaksanakan pada Embarkasi Solo dan Surabaya, ada 128.465 atau lebih dari 50 persen jamaah yang akan menikmati layanan ini," kata Anna.

Baca juga: 29.131 calon haji Indonesia dapat layanan "fast track"

Baca juga: JCH hanya butuh 30 menit di imigrasi dengan layanan "fast track"

 

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024