Kendari (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan)  Amran Sulaiman mendorong para petani di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk mempercepat masa tanam di awal musim hujan pada Januari 2024.

Saat ditemui di Konawe, Kamis, Mentan mengatakan bahwa percepatan masa tanam harus dilakukan karena di wilayah Bumi Anoa saat ini sudah mulai turun hujan. Para petani juga diminta untuk tidak perlu lagi mengkhawatirkan terkait dengan ketersediaan pupuk.

"Ini yang kita kejar adalah jangan sampai terjadi kekurangan pangan. Makanya kita kejar produksi dulu dalam hal ini menambah pupuk 2,5 juta ton,"  kata Amran saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Konawe, Provinsi Sultra.

​​​​Dia juga mengungkapkan bahwa bahwa semasa dirinya menjadi menteri petugas PPL telah diangkat dan telah dua kali berhasil mencapai swasembada pangan.

"Nah saat ini target bukan lagi swasembada tapi mimpi besar kita adalah menjadi eksportir dan kita pengendali pangan dunia sehingga  diperhitungkan di negara-negara lain," ujarnya.

Amran juga berharap kepada Perum Bulog sebagai regulasi penyerapan gabah petani dapat membelinya dengan harga yang wajar di angka Rp9.900, agar sesuai dengan kebutuhan dan seimbang dengan pengeluaran.
 
Mentan RI Amran Sulaiman (tengah) saat berkunjung di Kabupaten Konawe, Sultra. (Antara/La Ode Muh Deden Saputra)

Ia meminta kepada Penjabat (Pj) Bupati Konawe untuk segera menangani pada saat panen raya, sehingga tak ada lagi harga rendah yang terjadi di para petani.

"Dan juga supaya petani tidak rugi maka pasang harga Rp9.900 beras. Harga tersebut dipasang karena kita tidak ingin turun sampai Rp8-7 ribu seperti dulu. Insya Allah semua berjualan dengan baik," jelasnya.

Sementara itu, Pj Bupati Konawe Harmin Ramba menyampaikan ungkapan terima kasih atas kehadiran Mentan RI Amran Sulaiman di tengah-tengah petani Konawe yang tengah bersiap melakukan percepatan tanam di Januari 2024.

Harmin mengatakan selama ini Konawe memiliki potensi yang cukup besar dalam mendukung ketahanan pangan Indonesia bagian Timur. Apalagi, kata dia, sebagian besar masyarakatnya bekerja di sektor pertanian dan hilirisasi pangan.

"Kami memiliki keyakinan bahwa potensi yang kami miliki dapat berkontribusi besar pada ketahanan pangan nasional, khususnya di Indonesia Timur. Konawe adalah daerah yang memiliki 29 kecamatan dan 291 desa dengan luas wilayah 423.000 dan jumlah penduduk 428 jiwa dengan mata pencaharian 80 persen adalah petani," tambah Harmin.

Pewarta: La Ode Muh. Deden Saputra
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024