Beijing (ANTARA) - Perdana Menteri China Li Qiang dijadwalkan akan menghadiri pertemuan tahunan World Ecoomic Forum (WEF) ke-54 di Davos, Swiss, dan dilanjutkan dengan kunjungan bilateral ke Irlandia.

"Atas undangan pendiri dan 'Executive Chairman' dari 'World Economic Forum' (WEF) Klaus Schwab, Presiden Konfederasi Swiss Viola Amherd dan Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar, PM Li Qiang akan menghadiri pertemuan tahunan WEF 2024 dan melakukan kunjungan balasan ke Swiss dan Irlandia pada 14-17 Januari 2024," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning saat menyampaikan keterangan kepada media di Beijing, China pada Kamis.

Rencananya, PM Li Qiang akan menyampaikan pidato dalam sesi pleno pembukaan WEF 2024.

"Tema pertemuan tahunan tahun ini adalah 'Membangun Kembali Kepercayaan' (Rebuilding Trust). Di dunia yang penuh ketidakpastian dan kesulitan untuk mendorong pertumbuhan, kami berupaya meningkatkan komunikasi dan saling pengertian serta kepercayaan dengan pihak-pihak lain dalam forum tersebut," tambah Mao Ning.

Tujuannya, menurut Mao Ning, adalah untuk berkontribusi dalam pemulihan dan tata kelola ekonomi global yang lebih baik serta merespon tantangan bersama.

Sedangkan untuk kunjungan bilateral ke Swiss, PM Li Qiang akan melakukan pembicaraan dengan Presiden Swis Viola Amherd dan anggota Dewan Federal lain untuk bertukar pandangan mengenai hubungan China-Swiss, membicarakan kerja sama yang saling menguntungkan di berbagai bidang serta mendiskusikan masalah regional dan internasional.

"Dalam 74 tahun terakhir sejak China dan Swiss menjalin hubungan diplomatik, hubungan bilateral kami mengalami pertumbuhan yang baik. Kedua negara juga menjalin kemitraan strategis yang inovatif sejak 2016," tutur Mao Ning.
Baca juga: China janjikan dukungan bagi perkembangan ekonomi swasta

Selanjutnya pada awal 2017, Presiden Xi Jinping melakukan kunjungan kenegaraan ke Swiss.

"Kedua pihak mencapai kesepahaman bersama sehingga dapat memberi panduan strategis bagi pertumbuhan hubungan China-Swiss. Kerja sama bilateral di bidang perdagangan, keuangan, inovasi, pertukaran antar masyarakat dan budaya serta bidang lainnya dibangun di atas fondasi yang kuat dan memiliki potensi yang sangat besar," papar Mao Ning.

Mao Ning menyebut Kunjungan PM Li Qiang ke Swiss akan mengawali komunikasi erat antara China dan negara-negara Eropa pada 2024.

"Kami berharap kunjungan ini akan semakin mendorong pemahaman bersama antara para pemimpin kedua negara, menjaga alur komunikasi di antara para pemimpin, meningkatkan rasa saling percaya di bidang politik, memperkuat kerja sama bilateral dan multilateral, bersama-sama mendukung perdagangan bebas serta multilateralisme sebagai dimensi baru kemitraan strategis inovatif China-Swiss," ucap Mao Ning.
Baca juga: Zona pengembangan China jaga kestabilan perdagangan, investasi

Sedangkan dalam kunjungan PM Li Qiang ke Irlandia adalah sebagai peringatan 45 tahun hubungan diplomatik China-Irlandia.

"Kemitraan strategis China-Irlandia yang saling menguntungkan terus berkembang, dengan interaksi yang terjadi di berbagai tingkat dan memperdalam kerja sama baik di bidang perdagangan maupun investasi, pembangunan ramah lingkungan, kebudayaan, pendidikan dan bidang lainnya," ujar Mao Ning.

Selama kunjungan, Mao Ning menyebut kedua pemimpin akan melakukan pembicaraan mendalam mengenai pemahaman bersama, memperkuat rasa saling percaya di bidang politik dan memperdalam kerja sama di berbagai sektor.

"China berupaya untuk bekerja sama dengan Irlandia demi mencapai kemajuan yang lebih besar dalam hubungan China-Irlandia serta memberikan kontribusi baru terhadap pertumbuhan hubungan China-Eropa yang sehat dan stabil," kata Mao Ning.

Baca juga: China yakin pertahankan perdagangan luar negeri yang stabil pada 2023

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024