Jakarta (ANTARA) - Pergelaran turnamen bertajuk Yonex-Sunrise Taufik Hidayat Cup 2024 menjadi wadah bagi para pemain bulu tangkis senior untuk bernostalgia atmosfer kompetisi.

Dilansir dari keterangan resmi, Jumat, turnamen yang diinisiasi oleh mantan pebulu tangkis nasional Taufik Hidayat tersebut berlangsung pada 12 hingga 14 Januari di GOR Bulutangkis KONI Jalan Jakarta, Bandung.

“Turnamen ini sedianya menjadi wadah bagi para pemain senior untuk merasakan kembali suasana berkompetisi sambil mempererat tali persahabatan antara pemain. Kegiatan ini berjalan berkat dukungan banyak pihak dan tentunya para sponsor. Harapannya, turnamen seperti ini bisa berjalan terus, tidak hanya di Indonesia tetapi diselenggarakan di luar negeri dengan nama yang sama,” kata Taufik Hidayat.

Dalam turnamen kali ini sejumlah pebulu tangkis senior mulai dari tuan rumah Indonesia, Malaysia, Singapura dan China bersaing memperebutkan trofi bergengsi Taufik Hidayat Cup 2024 dan total hadiah senilai Rp140 juta untuk setiap nomor yang dipertandingkan. Pemenang dari Taufik Hidayat Cup 2024 ini mendapatkan uang tunai sebesar Rp77 juta atau 5.000 dolar AS, peringkat kedua sebesar Rp39 juta atau 2.500 dolar AS dan peringkat ketiga sebesar Rp23 juta atau 1.500 dolar AS.

Baca juga: Taufik Hidayat: Indonesia Open 2023 sangat kompetitif

Turnamen ini diikuti oleh 12 tim bulutangkis yakni, Taufik Hidayat Arena, SLP Jakarta, Hoki BC Team A, Hoki BC Team B, JK Tech (Singapura), Bad Boyz United (Singapura), Butterworth (Malaysia), MBC Malaysia, WCBF Sibu (Malaysia), Writebest (Malaysia), Vanquish (Malaysia) dan China Shanghai Qikaifang BC (China). Ajang beregu ini memainkan lima nomor yakni tunggal putra, tiga nomor ganda putra dan satu nomor ganda campuran dengan format setengah kompetisi.

Taufik yang menjadi jawara di Olimpiade Athena 2004 tersebut menjelaskan bahwa ajang ini menjadi semacam reuni bagi pemain senior sehingga mereka bisa bertemu kembali setelah “pensiun” sebagai atlet-atlet nasional di negara masing-masing untuk bertanding di Bandung.

“Perhelatan ini menjadi ajang reuni bagi pemain senior dan bertanding berdasarkan usianya. Kalau pemain senior pasti bermain nomor ganda tetapi tetap seru untuk ditonton,” imbuh Taufik.

Baca juga: Tontowi dan Candra Wijaya berbagi pengalaman jelang Olimpiade

Sementara itu Ketua Panpel Yonex-Sunrise Taufik Hidayat Cup 2024, Bobby Ertanto mengatakan, turnamen ini bermaterikan para pemain senior yang pernah berjaya di masanya beserta pemain-pemain yang masih aktif di kancah bulutangkis masing-masing negara. Bobby berharap, selain turnamen ini digelar secara kontinyu juga dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi generasi muda untuk mengapresiasi olahraga bulutangkis.

“Saya berharap turnamen ini dapat dilaksanakan setiap tahun untuk mempererat persahabatan antar pemain bulutangkis senior dan memberikan inspirasi serta dorongan motivasi bagi pemain-pemain muda untuk berprestasi di olahraga bulutangkis,” ujar Bobby.

Dalam kesempatan yang sama, mantan pemain tangguh spesialis tunggal putra asal Malaysia, Ong Ewe Hock mengaku senang bisa bermain sekaligus bertemu sesama pemain senior di Taufik Hidayat Cup 2024 ini. Dia berharap agar turnamen bisa bergulir terus setiap tahun dan diikuti pemain-pemain kawakan lain seperti dari kawasan Eropa, China, Jepang maupun Korea.

“Saya senang sekali bisa bertemu Taufik dan bermain di sini. Harapan saya, semoga di tahun depan ada pemain-pemain dari Eropa, China, Jepang, atau Korea yang 10-20 tahun lalu bermain, bisa bertanding di turnamen ini,” ujar Ong.

Baca juga: PBSI bentuk Tim Ad Hoc untuk fokus perbaiki peringkat menuju Paris

Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2024