Beirut (ANTARA News) - Pesawat Israel hari Senin (31/7) kembali menyerang Lebanon selatan, kendati sebelumnya menyatakan bakal menghentikan serangan, kata sumber Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) layaknya dikutip kantor berita transnasional. "Pesawat itu menyerang wilayah Taibe, tempat bala tentara Israel terperangkap dalam pertempuran sengit dengan pejuang Hizbullah," kata sumber tersebut. Pesawat itu juga menyerang wilayah di dekat desa Nasrani, Marjeyoun, kata sumber tersebut. Israel mengumumkan menghentikan serangan udara 48 jam terhadap Lebanon mulai Senin pagi, tapi menyatakan bahwa mereka akan terus memberi bantuan darat bagi pasukannya di Lebanon selatan. Dari Masnaa, Libanon, dikabarkan bahwa pesawat tempur Israel hari Senin menyerang Masnaa, kota perbatasan Lebanon dengan Suriah, untuk ketiga kali, mencedarai empat petugas pabean dan satu warga, kata sumber keamanan. Satu peluru kendali menghantam pikep penuh sayur di dekat gedung pabean, sementara peluru kendali lain menghujam sedikit di sebelah bangunan terahir pos lintas batas ke Suriah, kata mereka. Sebelumnya, Israel mengumumkan menghentikan 48 jam serangan udaranya akibat kemarahan dunia atas serangannya terhadap desa Qana, yang menewaskan sedikit-dikitnya 54 penduduk tak berdosa. Polisi Lebanon menyatakan sejumlah pesawat itu menembakkan sedikit-dikitnya empat peluru kendali ke arah gedung di jalan utama lintas batas ke Suriah tersebut. Jalan raya ke Suriah dari Masnaa ditutup sejak dihujani peluru kendali oleh pesawat tempur Israel hari Sabtu dan Minggu. Sumber keamanan menyatakan pikep itu mengangkut bantuan dari Suriah ketika dihantam peluru kendali Israel tersebut. Supirnya dan empat petugas pabean cedera. Di Lebanon selatan, sasarannya antara lain kedudukan Hizbullah di perbukitan propinsi Bint Jbeil, kata sumber itu. Tapi, balatentara Israel menyatakan tetap memiliki hak menyerang peluncur roket jika Hizbullah menembak negara Yahudi itu. Dari Yerusalem, balatentara Israel menyatakan terus menekan dengan serangan darat di Libanon selatan hari Senin, yang bergerak di desa Ayta dan Ayta Shab. "Satuan darat bergerak di wilayah itu sejak petang," kata wanita jurubicara tentara kepada kantor berita Prancis (AFP). Kedua desa itu terletak beberapa kilometer barat kota perbatasan Bint Jbeil, tempat terjadi pertempuran sengit antara Israel dengan pejuang Syiah Lebanon Hizbullah pekan lalu. Dewan Keamanan PBB hari Minggu (30/7) menyatakan, "menyesalkan benar-benar" 54 orang tewas akibat serangan Israel di Qana dan minta kekerasan diahiri. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006