Ke depan belum ada sentimen yang signifikan
Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa dibuka melanjutkan tekanan sebesar 1,25 persen seiring dengan bursa saham di kawasan Asia.

IHSG BEI dibuka turun 53,92 poin atau 1,25 persen ke posisi 4.259,59. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 13,71 poin (1,46 persen) ke level 694,37.

"Bursa Asia pagi ini dibuka melemah, termasuk indeks BEI memfaktorkan koreksi di bursa AS," kata analis Samuel Sekuritas, Benedictus Agung di Jakarta, Selasa.

Ia mengemukakan bursa AS kembali ditutup melemah tadi malam melanjutkan koreksinya dalam empat hari berturut-turut seiring dengan investor yang masih mengambil posisi wait and see atas hasil pertemuan the Fed yang dilakukan tadi malam.

Dari dalam negeri, ia menambahkan pelemahan indeks BEI pada Selasa ini juga diikuti koreksi di pasar uang domestik, nilai tukar rupiah masih berpotensi melemah ke depannya.

Sementara itu, Analis PT Buana Capital, Alfred Nainggolan menambahkan pergerakan indeks BEI diperkirakan masih akan terus terkoreksi seiring dengan belum adanya sentimen positif yang signifikan.

"Ke depan belum ada sentimen yang signifikan. Saat ini, kita akan disajikan data-data ekonomi makro dalam negeri. Inflasi Agustus pun diperkirakan masih tinggi. Jadi, perbaikan indeks BEI masih cukup sulit, meskipun masih ada potensi penguatan secara teknikal," kata dia.

Ia menambahkan dari eksternal juga belum ada kepastian the Fed terkait stimulus keuangan AS sehingga kondisi itu mendorong pelaku pasar saham terutama asing melakukan aksi jual.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 35,19 poin (0,16 persen) ke level 22.428,51, indeks Nikkei-225 naik 60,21 poin (0,44 persen) ke level 13.697,55, dan Straits Times melemah 10,70 poin (0,34 persen) ke posisi 3.161,98.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013