New York (ANTARA News) - Dalam dua hari terakhir Dewan Keamanan (DK) PBB telah empat kali bersidang khusus membahas konflik di perbatasan Lebanon dan Israel yang semakin memanas. Penjabat Menteri Luar Negeri Lebanon Tarek Mitri, Senin, di Markas Perserikatan Bangsa Bangsa di New York menyerukan DK PBB untuk segera bertindak mengakhiri konflik di Timur Tengah. Tarek juga mengutuk serangan Israel di Qana, Lebanon selatan, hari Minggu, yang menewaskan hampir 60 jiwa yang sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan. Ia menambahkan permintaan maaf dan penyesalan tidak cukup untuk menggantikan nyawa anak-anak Lebanon yang telah menjadi korban keganasan militer Israel. Sementara itu, Duta Besar Israel di PBB, Dan Gillerman, mengatakan Israel melakukan serangan ke Lebanon untuk membela diri terhadap serangan dari pihak Hizbullah. Sebaliknya, Gillerman juga menyerukan agar pemerintah Lebanon segera mengambil alih kekuasan di wilayah Selatan Lebanon dari tangan kelompok Hizbullah. Tarek juga mendesak agar Dewan Keamanan PBB segera turun tangan mengakhiri kekejaman terhadap kemanusiaan yang dilakukan Israel. Ia juga menyerukan agar dibuat suatu deklarasi tentang pembebasan seluruh tahanan Lebanon oleh Israel dan sebaliknya yang difasilitasi oleh Komite Palang Merah Internasional. Selain itu ia juga menyerukan agar pasukan Israel segera mundur dari wilayah perbatasan, serta menyerukan agar warga Lebanon yang tercerai berai dapat segera kembali ke desanya. Tarek juga meminta agar jumlah personil pasukan internasional dibawah bendera PBB ditambah jumlahnya, juga peralatan militer serta wilayah tugasnya diperluas. Hasil pertemuan DK PBB hari Senin pagi telah menyepakati untuk memperpanjang tugas pasukan PBB (UNIFIL) di Lebanon selama satu bulan lagi.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006