Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) kembali mengukuhkan dua profesor riset, yakni Iskandar Zulkarnain (bidang geologi dan geofisika) dan Silvester Tursiloadi (bidang kimia fisika) di Jakarta, Rabu.

Keduanya terlebih dahulu menyampaikan orasi ilmiah sebelum dikukuhkan menjadi profesor riset.

Profesor Dr. Iskandar Zulkarnain menyampaikan orasi ilmiah yang berjudul "Geokimia Batuan sebagai Jendela Proses Geologi Masa Lalu dan Lentera Pemandu Penemuan Endapan Logam", sedangkan Prof.Dr. Silvester Tursiloadi, M.Eng. menyampaikan orasi yang berjudul "Nanoteknologi untuk Sintesiskatalis Aerogel Mesopori".

Iskandar mengatakan geokimia batuan adalah pendekatan berbasis data kimia batuan untuk mengidentifikasi dan menentukan jenis-jenis batuan berdasarkan komposisi kimia yang dimiliki.

"Penggunaan metode ini adalah sebuah upaya terobosan yang didasarkan pada pemahaman mendalam tentang sifat-sifat unsur kimia di dalam batuan," ujar dia.

Batuan, lanjut dia bereaksi terhadap proses-proses alamiah yang berlangsung dan memengaruhinya dalam kurun ratusan hingga jutaan tahun.

"Dengan mengetahui pola geokimia batuan yang tersimpan dalam batuan, dapat diketahui lingkungan tektonik seperti apa batuan tersebut. Sehingga sejarah geologi wilayah tersebut dapat diketahui dan direkonstruksi," katanya.

Iskandar Zulkarnain melakukan penelitian panjang pada batuan-batuan vulkanik di Pulau Sumatra.

"Hingga saat ini Pulau Sumatra masih dianggap sebagai sebuah segmen homogen dari tepian Benua Eurasia. Namun, dari hasil penelitian dengan pendekatan geokimia batuan, Pulau Sumatra bukanlah sebuah segmen homogen kerak benua seperti yang diyakini selama ini," katanya.

Silvester Tursiloadi menyampaikan bahasan tentang nanoteknologi untuk sintesis katalis aerogel mesopori.

"Material mesopori aerogel mempunyai banyak keunggulan daripada material lain karena mempunyai luas permukaan yang besar, yaitu bisa lebih 1.000 m2/gr, porositas terbuka dari 80--99,9 persen dengan ukuran pori-pori 10--20 nano meter," katanya.

Aerogel juga mempunyai konduktivitas terendah dari material mana pun.

"Dengan sifat-sifat menarik itu, aerogel dapat digunakan dalam berbagai bidang, seperti elektronik, kedokteran, farmasi, kontruksi, dan tekstil," kara Silvester.

Pewarta: Indriani
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2013