Tahun lalu ada sekitar 10 ribu hektare sawah yang tercover asuransi pertanian, dan tahun ini jumlahnya meningkat menjadi 40 ribu hektare
Karawang (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyebutkan sekitar 40 ribu hektare areal sawah yang tersebar di sejumlah kecamatan tercover atau sudah masuk program asuransi pertanian atau Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

"Tahun lalu ada sekitar 10 ribu hektare sawah yang tercover asuransi pertanian, dan tahun ini jumlahnya meningkat menjadi 40 ribu hektare," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang, Asep Hazar, di Karawang, Selasa.

Ia menjelaskan bahwa program asuransi pertanian itu bertujuan untuk membantu petani yang mengalami gagal panen. Artinya jika terjadi gagal panen, maka petani bisa mengajukan klaim untuk tanam kembali.

Dengan begitu, produksi pertanian bisa terus berlangsung dan petani akan terhindar dari kerugian.

AUTP ini memberikan perlindungan kepada petani dari ancaman resiko gagal panen sebagai akibat dari resiko banjir, kekeringan, serangan penyakit dan hama atau organisme pengganggu tanaman.

Hingga saat ini, satu-satunya perusahaan asuransi umum yang ditunjuk sebagai penyelenggara asuransi pertanian oleh Kementerian Pertanian (Kementan) adalah PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo).

Menurut Asep Hazar, pembayaran asuransi pertanian itu ditanggung oleh pemerintah. Sedangkan peserta AUTP ini adalah petani yang memiliki lahan sawah dan melakukan usaha budidaya tanaman padi pada lahan paling luas 2 hektare.

"Untuk pembayaran premi-nya sebesar Rp36.000 per hektare/musim tanam," katanya.

Sementara mengenai kepesertaan petani dalam program AUTP ini, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang memprioritaskan petani yang memiliki sawah di daerah yang rawan bencana alam, baik bencana banjir maupun kekeringan.

"Seperti petani di wilayah Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, mereka itu menjadi prioritas untuk didaftarkan sebagai peserta program AUTP. Karena daerah itu merupakan daerah langganan banjir saat musim hujan," katanya.

Ditanya mengenai data kepesertaan AUTP sesuai dengan nama dan alamat petani, termasuk jumlah petani atau kelompok tani yang tercatat sebagai peserta AUTP, Asep Hazar, mengaku tidak mengetahuinya.

Ia mengaku kalau pihaknya masih melakukan pendataan terkait dengan petani atau kelompok tani yang menjadi peserta AUTP.

Baca juga: Kementan akan perluas cakupan asuransi pertanian

Baca juga: JICA apresiasi Kementan terkait Program Asuransi Pertanian

Baca juga: Jasindo luncurkan Protan proteksi asuransi bagi petani dan peternak

 

Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024