negara-negara selatan harus bahu-membahu, memastikan bahwa potensi gangguan pada rantai pasokan global di masa depan dapat dikelola dengan lebih baik
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan bahwa negara-negara di belahan bumi selatan (Global South) harus bahu-membahu untuk memastikan potensi gangguan pada rantai pasokan global di masa depan dapat dikelola dengan lebih baik.

“Meningkatnya terputusnya (hubungan) antar negara-negara besar, menandai penyimpangan dari pola tradisional integrasi ekonomi global. Ketika berbagai negara terkena dampak negatif dari tren pemisahan ini, negara-negara selatan harus bahu-membahu, memastikan bahwa potensi gangguan pada rantai pasokan global di masa depan dapat dikelola dengan lebih baik, tanpa hanya bergantung pada apa yang terjadi di negara-negara maju,” katanya dalam kunjungan kerja ke The South Centre, Jenewa, Swiss, dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Selasa.

Selama 2005 hingga 2021, lanjutnya, United Nations Conference on Trade and Development menunjukkan bahwa perdagangan Selatan-Selatan meningkat dari 17 persen menjadi 28 persen. Angka tersebut dianggap harus terus ditingkatkan melalui Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST), terutama dalam tiga aspek, yaitu pertukaran pengetahuan, penyelarasan strategis, dan kemitraan untuk inovasi kebijakan.

Strategi peningkatan tersebut akan dibahas Indonesia dalam High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships Global Partnership for Effective Development Co-operation (GPEDC) pada Juli 2024. Sebagai penyelenggara GPEDC, Indonesia akan memimpin pembahasan strategi peningkatan peran KSST sebagai mesin pertumbuhan untuk peningkatan pertukaran nilai ekonomi global berkelanjutan.

““Saya berharap kolaborasi dengan South Centre dapat memberdayakan penelitian kebijakan tentang Peningkatan Kerja Sama Selatan-Selatan dan akan menjadi masukan penting bagi persiapan High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships 2024 yang diharapkan dapat mencerminkan kepentingan negara-negara berkembang, termasuk G77, Gerakan Non-Blok, dan Asia-Afrika,” ucap Kepala Bappenas.


Baca juga: RI-Vietnam kerjasama budi daya lobster agar masuk rantai pasok global
Baca juga: Kemenko Marves soroti peran RI bangun rantai pasok EV global di COP28
Baca juga: Mendag sebut hilirisasi kunci resiliensi rantai pasok global


Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024