Medan (ANTARA) - Deputi Operasional PT Pegadaian Kanwil I Medan Basuki Tri Andayani menyatakan, omzet kredit usaha rakyat (KUR) di wilayah kerjanya yaitu Aceh-Sumatera Utara pada tahun 2023 mengejutkan lantaran naik 320 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Omzet KUR itu menjadi kejutan. Pertumbuhannya lebih dari 300 persen," ujar Basuki dalam acara "Sumut Economic Outlook 2024" di Medan, Selasa.

Pada tahun 2022, omzet KUR Pegadaian Kanwil I yang disebut KUR Syariah tercatat 66 miliar, sementara pada tahun 2023 ada di Rp278 miliar.

Menurut Basuki, nilai tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Aceh dan Sumatera Utara sangat meminati layanan KUR untuk usaha ultramikro yang disediakan Pegadaian.

Mereka, dia menambahkan, merupakan para pengusaha rumahan yang selama ini sulit menjangkau lembaga keuangan seperti perbankan.

"Dengan sinergi bersama BRI dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) kami akan menaikkan usaha-usaha ultramikro naik kelas menjadi mikro. Jika sudah begitu, maka segmennya menjadi baru sehingga dapat dibantu BRI untuk menaikkan lagi kelasnya," tutur Basuki.

Dari sisi kantor area di Kanwil I Medan, pada tahun 2023, Medan 2 dan Rantau Prapat yang mengumpulkan omzet KUR tertinggi yakni masing-masing Rp62 miliar, disusul Medan 1 yaitu Rp59 miliar dan terakhir Banda Aceh Rp8,9 miliar.

PT Pegadaian memiliki dua fasilitas pinjaman usaha yakni KUR Syariah dan Kupedes atau kredit umum pedesaan.

Nominal pinjaman untuk KUR paling banyak Rp10 juta dengan sewa modal maksimal tiga persen per tahun, sementara Kupedes Rp20 juta-Rp500 juta.

Melihat pasarnya yang menjanjikan, Pegadaian Kanwil 1 Medan akan terus mengembangkan bisnis tersebut agar semakin banyak UMKM yang berkembang di wilayahnya.

Baca juga: Pegadaian: Pekan Raya Pegadaian Medan demi tambah nasabah-majukan UMKM

Baca juga: Menko Perekonomian minta gubernur-wali kota dorong pertumbuhan KUR

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2024