Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat sekitar 2,7 persen, negara-negara eropa bahkan sampai minus dua persen. Sementara negara-negara tetangga tidak lebih dari 5,6 persen,"
Tomohon (ANTARA News) - Pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 6.3 persen melebihi atau di atas sejumlah negara, sehingga Indonesia mendapat perhatian luar negeri di tengah ketidakpastian pertumbuhan ekonomi global.

"Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat sekitar 2,7 persen, negara-negara eropa bahkan sampai minus dua persen. Sementara negara-negara tetangga tidak lebih dari 5,6 persen," kata Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Sjarifuddin Hasan, pada peringatan hari koperasi nasional, di Kota Tomohon, Sulut, Jumat.

Pertumbuhan ekonomi seperti ini kata menteri, menandakan Indonesia menjadi sasaran pasar dan investasi dunia.

"Saya bangga akan prestasi ini. Karena itu sebelum masuk investasi dari luar, koperasi dan pelaku UKM menangkap peluang ini. Yakinlah, wirausaha akan jadi terdepan dalam mengambil peluang tersebut," katanya.

Menteri mengatakan, APBN pada tahun 2013 lebih besar bila dibandingkan dengan tahun 2004, dimana pada tahun 2004 tidak lebih dari Rp470 triliun, tahun 2013 mencapai Rp1.700 triliun dan pada tahun 2014 diperkirakan mencapai Rp1.8.17 triliun.

"Ini menandakan bahwa ekonomi Indonesia bagus di tengah ketidakstabilan ekonomi dunia," ungkapnya.

Menteri mengatakan, prestasi ini merupakan kontribusi pemerintah dan seluruh warga, sehingga Indonesia mampu meraih keberhasilan di bidang ekonomi, sosial, pertahanan keamanan dan toleransi serta bidang lainnya.

Sembilan tahun pemerintahan atau empat tahun belakangan ini, kata memteri, bangsa Indonesia banyak meraih keberhasilan, tetapi masih ada tugas-tugas yang belum diselesaikan.

Dan tugas yang belum diselesaikan pada tahun ini, kata menteri, akan diselesaikan pada tahun 2014, siapapun pemimpinnya.

"Mudah-mudahan di Sulawesi Utara akan mencatat sejarah kareena mampu menampilkan pemimpin nasional di masa yang akan datang," harapnya.

Menurut menteri, ini misi bersama sehingga keberhasilan harus dipelihara dan ditingkatkan, bahwa ada kekurangan, itu harus dicatat dan menjadi kewajiban kita semua untuk ditingkatkan 2014 atau lima tahun ke depan.

"Prestasi kita jaga dan pelihara, ada kekurangan kita tingkatkan, ada komitmen besar maka pada para 2025 diperkirakan pendapatan perkapita mencapai 16.000 dolar AS per tahun," katanya.
(KR-KAP/M031)

Pewarta: Karel A Polakitan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013