Jakarta (ANTARA) - PT PLN (Persero) menyebut peresmian Indonesia Energy Transition Implementation Joint Office merupakan episentrum dalam pengawalan proses transisi energi mulai dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan strategi transisi energi ke depannya.

PLN bersama Satuan Tugas Transisi Energi Nasional (Satgas TEN) pada Rabu (17/1) meresmikan Indonesia Energy Transition Implementation Joint Office atau Rumah Perancangan Aksi Transisi Energi Nasional (PATEN) yang berlokasi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Rumah bersama ini akan menjadi episentrum kolaborasi, di mana kita akan bersama-sama menerjemahkan visi besar transisi energi, dalam berbagai payung regulasi dalam berbagai langkah strategis dan operasional.

"Bukan hanya di satu atau dua kementerian, tetapi di seluruh kementerian," kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan upaya transisi energi tidak dapat dilakukan dalam suasana kesendirian, melainkan melalui kolaborasi. Menurutnya, kehadiran rumah bersama itu menjadi simbol kuat bahwa proses transisi energi di tanah air akan berjalan dengan nuansa yang kolaboratif sehingga berdampak positif bagi perekonomian nasional.

"Dengan rumah bersama ini, maka mimpi masa depan itu akan terakselerasi. Dalam prosesnya, kita tingkatkan kapasitas nasional, kita gerakkan roda ekonomi, kita ciptakan lapangan kerja, kita bangkitkan berbagai kawasan baru. Melalui program-program transisi energi sebagai gerakan terintegrasi yang memakmurkan Indonesia," katanya.

Peresmian tersebut sebagai bentuk komitmen PLN sebagai anggota dari Satgas TEN dan tim kerja dalam menginisiasi lahirnya Rumah PATEN sebagai sarana koordinasi dan komunikasi antarlembaga serta sebagai wujud dukungan PLN kepada pemerintah dalam mencapai target nationally determined contribution (NDC) pada 2030 dan net zero emission (NZE) pada 2060.

Rumah bersama itu disiapkan PLN sebagai tempat untuk koordinasi lintas kementerian/lembaga dan para pemangku kepentingan terkait, khususnya Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves), Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Keuangan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menjelaskan keberadaan rumah bersama merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam mendorong berbagai inisiatif transisi energi. Saat ini, isu transisi energi menjadi fokus banyak negara di berbagai forum internasional, termasuk Indonesia baik dalam pelaksanaan G20, kepemimpinan di ASEAN maupun pertemuan multilateral lainnya.

"Ini menjadi sangat penting, pemerintah meneguhkan kembali komitmennya atas isu-isu yang terkait dengan transisi energi dengan berbagai capaian yang terkait dengan enchanced NDC dengan bagaimana NZE juga akan kita capai. Pada intinya, isu itu akan kita kelola bersama-sama melalui rumah bersama ini,” kata Susiwijono.

Sementara, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin menilai peresmian rumah bersama merupakan momentum yang sangat baik dalam menyatukan berbagai hal yang diperlukan terkait transisi energi.

"Oleh karena itu, kita membentuk tentunya tim dari beberapa kementerian, lembaga, dan tentunya BUMN yang bisa menyatukan itu. Saat ini, tentunya di-lead oleh kementerian ESDM dan juga dari PLN," ujar Rachmat.

Sedangkan, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu mengapresiasi PLN atas fasilitas rumah bersama transisi energi nasional. Menurutnya, hal tersebut penting sebagai medium diskusi bagaimana transisi energi dapat berjalan dengan baik.

"Maka rumah ini kami apresiasi untuk PLN yang telah menyediakan supaya kita bisa bersama duduk di sini untuk menyiapkan bagaimana transisi energi ini berjalan dengan baik. Banyak hal yang harus kita pikirkan, banyak hal yang harus kita hitung, supaya cermat, terukur, bagaimana transisi energi ini tercapai. Dengan catatan kelistrikan tetap handal, itu yang paling utama, dan harga listrik tetap terjangkau meskipun transisi energi kita lanjutkan," kata Jisman.

 

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2024