Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) memperkuat pemahaman tentang Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) kepada warga di Pulau Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

"Ini pembelajaran yang sangat baik untuk memahami sistem pembayaran di Indonesia yang dapat dilakukan secara elektronik maupun tunai," kata Kepala BI Perwakilan Sulut Andry Prasmuko, di Manado, Kamis.

Andry mengatakan sangat penting melakukan sosialisasi tentang QRIS kepada masyarakat kepulauan di Sulut, sehingga pemahamannya sama dengan masyarakat di kota.

Ia menjelaskan dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat akan menciptakan berbagai inovasi-inovasi yang memudahkan dalam melakukan berbagai aktivitas.

Oleh karena itu, masyarakat di kepulauan juga harus siap dalam mempelajari, memahami serta memaksimalkan digitalisasi yang ada guna kemajuan Kabupaten Sitaro.

BI berinovasi dengan menciptakan QRIS sebagai bentuk kemudahan dalam melakukan transaksi.

Namun demikian, masyarakat yang menggunakan QRIS untuk melakukan transaksi mungkin masih kecil di kepulauan Sulut.

Untuk itu,  pihaknya terus mengedukasi dan mengajak agar masyarakat tingkatkan penggunaan QRIS, karena merchent yang tersedia sudah sangat banyak.

Hal ini sebagai upaya bentuk dukungan bank sentral terhadap transisi model bisnis pelaku usaha, khususnya segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Ia mengatakan, bank sentral terus mendorong penggunaan QRIS di seluruh Indonesia.

Baca juga: BI sebut penguna QRIS di Sultra capai 200 ribu per November 2023

Baca juga: BI: Transaksi QRIS meningkat 157,43 persen mencapai Rp24,90 triliun

 

Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2024