Kairo (ANTARA News) - Tim Terpadu Departemen Luar Negeri (Deplu) serta Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans) akan menjemput jenazah Siti Maesarah, warga negara Indonesia (WNI) korban kekejaman Israel di Lebanon. "Tim Terpadu Depnaker dan Deplu dijadwalkan malam ini (Selasa, 1/8) tiba di Damaskus, Suriah, untuk menjemput jenazah almarhumah, dan direncanakan jenazah itu akan diterbangkan ke Jakarta pada Rabu (2/8)," kata Kepala Bidang Penerangan KBRI Damaskus, Pranowo, yang dikonfirmasi ANTARA Kairo, Selasa. Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Beirut, Anindita Harimurti Axioma, secara terpisah mengatakan jenazah WNI itu berhasil dievakuasi dari Rumah Sakit Tyre, 90 km arah selatan Beirut, pada Minggu (30/7). Selanjutnya, jenazah Siti Maesarah diserahterimakan KBRI Beirut kepada pihak KBRI Damaskus di perbatasan Suriah-Lebanon pada Senin (31/7) petang waktu setempat, guna dipulangkan ke Indonesia. Pemulangan jenazah WNI ke Tanah Air ini terpaksa dilakukan dari Bandara Damaskus karena Bandara Internasional Beirut sendiri telah hancur dibom oleh Israel sejak awal serangan militer ke Lebanon. Jenazah sempat tertahan di Rumah Sakit Tyre selama dua pekan akibat kawasan selatan Lebanon itu dinyatakan sebagai daerah bahaya perang, dan sekitar satu pekan terakhir diblokir oleh pasukan Israel. KBRI Beirut mengambil kesempatan gencatan senjata sepihak oleh Israel selama 48 jam sejak Minggu (30/7), untuk mengevakuasi jenazah almarhumah itu. Gencatan senjata sepihak Israel ini dilakukan, menyusul kecaman kuat dunia internasional atas serangan mematikan tentara Yahdui di Qana, Lebanon, pada Minggu (30/7) dini hari waktu setempat yang menewaskan lebih 60 orang, sebagian besar anak-anak. Sesuai keterangan resmi Kementerian Kesehatan Lebanon pada Selasa (1/8), agresi militer Israel sejak 12 Juli lalu telah menewaskan 820 warga sipil Lebanon, dan kehancuran berbagai infrastruktur termasuk di negeri itu. KUAI Anindita menjelaskan proses evakuasi jenazah merupakan hasil kerja sama yang baik antara KBRI Beirut, Deplu Lebanon, dan komandan militer Lebanon wilayah selatan negeri itu. Siti Maesarah yang berstatus sebagai tenaga kerja wanita (TKW) tewas bersama majikannya, warga negara Kuwait, pada hari kedua agresi militer Israel ke Lebanon tiga pekan silam. Menurut KUAI Anindita, almarhumah bersama majikannya berkunjung ke Lebanon untuk menikmati liburan musim panas di negeri pesisir tenggara Laut Mediterania itu. (*)

Copyright © ANTARA 2006