Beijing, (ANTARA/PRNewswire) - Pada tahun 1997, secara resmi kota Honolulu di Amerika Serikat dan Zhongshan di China telah menjalin hubungan sebagai kota persahabatan internasional. Kedua kota ini memiliki ikatan budaya dan sejarah yang sangat spesial.



Setelah Perang Opium pada tahun 1840, banyak penduduk Zhongshan pergi ke Honolulu mencari nafkah nereka. Menurut statistik, saat ini 80% dari populasi orang Tionghoa di Hawaii berasal dari kota Zhongshan. Pada tahun 1979, Dr. Sun Yat-sen mengikuti kakaknya, Sun Mei, ke Honolulu, di mana dia menuntut ilmu dan hidup di sana. Pada tahun 1894, Dr. Sun Yat-sen mendirikan Revive China Society (Xingzhonghui) di Honolulu.

Beberapa tahun ini, kedua kota ini telah menjalin hubungan persahabatan mereka melalui pertukaran dagang dan kerja sama di berbagai bidang dengan warga Tionghoa di masing-masing kedua tempat. Dalam episode ini, China Matters mengundang Jonathan Chuck, keturunan dari Sun Yat-sen, dan Profesor Mark Jane dari Universitas Zhongshan untuk melakukan kunjungan ke warisan budaya yang ditinggalkan oleh Sun Yat-sen di Honolulu dan juga desa kuno berusia seratus tahun di Zhongshan.

Mark Jane mengunjungi Cheng Minxing, seorang repatrian di Desa Anding di Zhongshan, sambil mempelajari kisahnya tentang seringnya perjalanan bolak-balik antara Honolulu dan Zhongshan sejak tahun 1989, serta upayanya untuk mengumpulkan dana dan membangun Sekolah Anding di kampung halamannya. Setelah itu, ia pergi ke Desa Caobian untuk menjelajahi bagaimana merevitalisasikan desa tersebut hidup dan memanfaatkan rumah-rumah penduduk repatrian Tionghoa yang berusia lebih dari seratus tahun itu.

Mari kita telusuri perjalanan Jonathan dan Mark untuk melihat kontribusi dari repatrian Tionghua dalam melindungi warisan budaya dan sejarah dari kedua kota yang memiliki hubungan erat internasional.

Hubungi: Feng Kehui
Telepon: 008610-68996566

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2024