Dua bunga rafflesia itu mekar di kawasan Cagar Alam Batang Palupuh dan kawasan hutan dengan berbagai ukuran
Lubuk Basung,- (ANTARA) -
Dua bunga langka jenis raflesia arnoldi  dan bangkai Amorphophallus titanum mekar sempurna secara bersamaan di Batang Palupuh, Nagari atau Desa Koto Rantang, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
 
Pegiat Wisata Palupuh Joni Hartono di Lubuk Basung, Minggu, mengatakan ada dua individu bunga rafflesia mekar pada hari kelima dan ketiga.

Baca juga: Bunga Rafflesia Arnoldi kembali mekar di hutan Saniangbaka Solok
 
"Dua bunga rafflesia itu mekar di kawasan Cagar Alam Batang Palupuh dan kawasan hutan dengan berbagai ukuran," katanya.
 
Ia menyebutkan untuk bunga bangkai Amorphophallus titanum mekar sempurna pada hari pertama di kebun milik warga di Batang Palupuh.
 
Bunga langka dan dilindungi Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistimnya itu dengan tinggi 2,1 meter.
 
"Bunga bangkai mekar sempurna di lahan perkebunan warga tidak jauh dari pemukiman," katanya.
 
Ia menambahkan, keberadaan bunga rafflesia dan bangkai itu telah dikunjungi sekitar puluhan wisatawan nusantara dan mancanegara yang berasal dari Eropa dan Asia.

Baca juga: Dua bunga Rafflesia arnoldi mekar di Bengkulu Selatan
 
Namun bunga bangkai paling banyak dikunjungi wisatawan nusantara dan mancanegara.
 
"Mereka melihat secara dekat keberadaan bunga bangkai itu sembari mengabadikan menggunakan telpon genggam miliknya," katanya.
 
Ia mengakui, bunga bangkai itu merupakan perdana mekar pada 2024 dan untuk bunga rafflesia yang kedua. Sedangkan tahun sebelumnya sekitar puluhan individu mekar sempurna.
 
Sementara Pengendali Ekosistim Hutan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar Ade Putra mengatakan bahwa Kabupaten Agam memiliki banyak kekayaan keanekaragaman hayati termasuk tumbuhan langka dan dilindungi.
 
Setidaknya tercatat 16 titik sebaran populasi bunga rafflesia dan delapan titik bunga bangkai di Agam.
 
"Ini tentu menjadi suatu kebanggaan yang dapat dipertahankan keberadaan dan kelesatariannya," katanya. 

 
 
 
 

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024