Jakarta (ANTARA News) - Perancang busana Chossy Latu menjelaskan bagaimana membedakan motif batik buatan tangan dengan batik print, cetak.

Batik cetak biasanya menggunakan bahan yang sintetis, seperti polyester.

"Hand made nggak bisa dari bahan sintetis. Jadi misalnya mau beli batik tulis, tapi bahan polyester, itu bohong," jelasnya, di Jakarta, Selasa.

Batik dengan bahan polyester, lanjutnya, dapat menghasilkan warna yang lebih terang. Sementara itu, warna pada batik tulis sangat bergantung pada air dan matahari. Motif pada batik tulis juga belum tentu sama antara, misalnya, kanan dan kiri karena dilukis langsung dengan tangan.

Meski batik tulis dibanderol dengan harga mahal, dan ada lapisan tertentu mode yang menghendaki pakaian praktis, penggemar batik tulis tetap ada.

"Ada orang-orang yang mengapresiasi dan tidak keberatan dengan harga mahal. Masih ada pasarnya," katanya.

Pasar batik tulis pun, menurutnya, tidak hanya di dalam negeri. Suatu waktu ia pernah memasarkan batik tulis ke Jepang, ia mengapresiasi orang Negeri Sakura yang menggemari batik tulis buatan Indonesia.

"Mereka tahu, mana yang (batik) tulis, mana yang bukan," tutupnya.(*)

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013