Memilih gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur tidaklah semata-mata urusan mencari jabatan, namun kita menuju pembersihan Jawa Timur dari kekotoran politik, penyalahgunaan kekuasaan, pembobolan uang negara/rakyat untuk kepentingan pribadi yang dikema
Jakarta (ANTARA News) - Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Hasyim Muzadi menyatakan, pemilihan kepala daerah Jawa Timur bukan sekadar persoalan jabatan, namun juga kesempatan untuk melakukan perbaikan di provinsi itu.

"Memilih gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur tidaklah semata-mata urusan mencari jabatan, namun kita menuju pembersihan Jawa Timur dari dugaan kekotoran politik, penyalahgunaan kekuasaan, pembobolan uang negara/rakyat untuk kepentingan pribadi yang dikemas dengan kedermawanan," katanya dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Hasyim meminta ulama, cendekiawan, santri, dan aktivis agar tetap berdiri pada posisi amar ma`ruf nahi munkar atau mengajak kepada kebaikan dan mencegah perbuatan buruk serta tidak menyatakan keburukan sebagai kebaikan hanya untuk kepentingan sesaat.

Sementara kepada masyarakat, Hasyim mengingatkan agar kuat menahan diri dari godaan politik uang.

Menurut Hasyim, masyarakat harus menyadari dugaan uang yang dibagi-bagikan untuk menyuap itu merupakan uang negara dan kalau diteruskan maka akan menghancurkan republik ini.

"Para pemimpin seharusnya tidak mencuri uang negara untuk ongkos mencuri suara sebagai modal kepemimpinannya," katanya.

Selanjutnya, Hasyim mengimbau agar pihak-pihak yang menginginkan perbaikan di Jawa Timur berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

"Setelah kita berjuang dengan harta dan diri kita, kita wajib bertawakal kepada Allah karena hanya Allah lah dzat yang mampu mengubah kedhaliman dengan keadilan. Hasbunallah wani`mal wakil ni`mal maula wani`mannashiir. Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung," katanya. (S024/Z002)

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013