Palu (ANTARA) -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengatakan hingga kini jalur antarakabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah masih terputus akibat dampak banjir yang melanda Kabupaten Tojo Una-una pada Minggu (22/1).
 
"Banjir menerjang sejumlah desa di daerah itu merusak sejumlah fasilitas umum, termasuk jalan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulawesi Tengah Andy Sembiring di Palu, Senin.
 
Ia menuturkan, banjir terjadi pada Pukul 15:00 Wita disebabkan intensitas hujan di daerah tersebut tinggi mengakibatkan air sungai meluap dengan arus cukup deras hingga merendam pemukiman warga dan jalan.
 
Dilaporkan, dampak dari bencana hidrometeorologi itu menimbulkan satu korban jiwa karena terseret arus, termasuk tujuh unit rumah warga juga terseret banjir.
 
"Dari peristiwa ini empat desa terdampak yakni, Desa Mawomba, Kecamatan Tojo Barat, Desa Tayawa, Desa Bahari dan Desa Lemoro, Kecamatan Tojo," ujarnya.
 
Menurut data asesmen BPBD, sekitar 257 Kepala Keluarga (KK) terdampak dan pemerintah setempat juga membangun posko pengungsian untuk warga.
 
Data sementara, 107 KK Desa Bahari terdampak kemudian dua rumah hanyut, 150 KK Desa Tayawa terdampak, tiga dusun terendam, lima unit rumah hanyut dan akses jalan terputus termasuk pipa air bersih juga putus.
 
"Di Desa Lemoro pipa air bersih terputus. Kebutuhan mendesak warga saat ini logistik makanan siap saji, air bersih, baju dan selimut untuk perlengkapan tidur," ucap Andy.
 
Ia mengemukakan, hasil asesmen ini bersifat sementara dan sewaktu-waktu dapat berubah karena BPBD setempat terus melakukan pendataan lapangan.

Baca juga: Korban banjir di Tojo Una-una Sulawesi Tengah butuh logistik

Baca juga: BPBD Sulteng: Sebanyak 200 unit rumah terendam banjir di Donggala

Baca juga: BPBD Sulteng terus salurkan air bersih bagi warga Banggai Kepulauan

Pewarta: Mohamad Ridwan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024