Jakarta (ANTARA) - Dewan Penasihat Pertiwi Indonesia, Putri Kus Wisnu Wardani, mengajak anggota kelompok relawan pendukung Joko Widodo untuk memilih kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) supaya dapat lolos ke parlemen demi mengawal keberlanjutan program Jokowi.

"Untuk teman-teman (relawan) yang tidak tergabung dalam partai apa pun, tolong coblos PSI, karena PSI ini adalah partai yang akan turut mengawal kebijakan Pak Jokowi apabila berhasil masuk ke Senayan," kata Putri dalam keterangan tertulis yang dirilis PSI dan diterima di Jakarta, Senin.

Putri Wardani menyampaikan hal itu dalam Konsolidasi Akbar PSI dan Relawan Jokowi di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (21/1).

Putri menilai PSI mampu mengawal semua program dan kebijakan pemerintahan Jokowi ke depan. Oleh karena itu, Putri berharap relawan Jokowi harus memberikan dukungan mereka kepada PSI agar lolos ke DPR.

Baca juga: TPN Timur Tengah nilai sikap Gibran tak sopan di debat keempat

Dalam keterangannya, Putri mengungkapkan ada beberapa alasan dirinya mendukung keberlanjutan program Jokowi. Salah satunya adalah dalam beberapa survei tingkat kepuasan kepada pemerintahan, Jokowi mendapat nilai cukup tinggi yakni sampai 80 persen.

Selain itu, PSI yang mengusung "Jokowisme" dinilai akan dapat melanjutkan program Jokowi untuk menuju Indonesia Emas 2045.

"Sembilan tahun pemerintahan Bapak Jokowi, lebih dari 75-80 persen masyarakat puas dengan kepemimpinan beliau. Kami di sini merasa bahwa kita ingin mengawal bahwa apa yang menjadi program Pak Jokowi untuk menuju Indonesia Emas tahun 2045 itu bisa terjadi," jelasnya.

Dia pun mengaku sudah mendukung Jokowi sejak tahun 2012 dan kini memutuskan untuk memberikan dukungan kepada pasangan calon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Pertiwi yang sekarang mendukung Pak Prabowo dan Pak Gibran, dan kami tentu saja mendukung PSI," kata Putri.

Baca juga: "Hilirisasi" masih jadi kata andalan Gibran di debat keempat Pilpres

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep mengatakan relawan berperan dalam penentuan pemimpin Indonesia, sehingga keberadaan relawan tidak boleh dianggap remeh.

Menurut Kaesang, organisasi relawan memiliki peran besar dalam memenangkan Joko Widodo pada Pilpres 2014 dan Pilpres 2019.

"Pilpres dua kali, temen-temen relawan yang ada di sini memenangkan Bapak Presiden (Jokowi), bekerja tanpa pamrih, bergerak di akar rumput, meyakinkan masyarakat; relawan berhasil membuktikan bahwa kekuatan tersolid adalah kekuatan rakyat, kekuatan ketulusan, dan kekuatan sukarelawan," kata Kaesang.

Kaesang pun mengungkap bukan hanya partai politik yang menjadi wadah untuk menentukan presiden, karena peran relawan sangat penting sehingga bisa menjadi penghubung hingga ke akar rumput.

"Menganggap remeh peran relawan dalam proses pemenangan berarti mereka ini tidak paham apa itu kerelawanan, independensi relawan; dan hebatnya, Bapak dan Ibu, semua relawan di sini berjuang," katanya.

Baca juga: Mahfud sebut pertanyaan Gibran receh dan bagian dari gimik

Kaesang mengundang para relawan yang belum memiliki partai untuk bergabung dengan PSI, supaya jangan sampai perjuangan ayahnya, Jokowi, selama sembilan tahun terakhir akhirnya kandas.

"Saya berharap PSI ini bisa menjadi sebuah rumah perjuangan politik bagi Bapak dan Ibu semuanya, yang mungkin belum tergabung di dalam partai politik mana pun. Jadi, saya sebagai bagian dari PSI, saya juga ingin menyampaikan bahwa saya ada di garis yang sama dengan Bapak, Ibu semua yang ada di sini," ujar Kaesang.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga peserta Pilpres 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.

Masa kampanye Pemilu 2024 berlangsung mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari. Setelah masa kampanye, ada masa tenang pada 11-13 Februari. Kemudian, jadwal pemungutan suara berlangsung serentak pada 14 Februari 2024.

Baca juga: Debat Cawapres, Muhaimin ajarkan etika kepada Gibran

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2024