Sasaran penyerang bom mobil bunuh diri itu adalah konvoi pasukan asing yang sedang melintas dari sebuah daerah ramai di kota Lashkar Gah."
Lashkar Gah, Afghanistan (ANTARA News) - Serangan bom bunuh diri yang ditujukan pada pasukan asing di Afghanistan selatan menewaskan sedikitnya empat warga sipil dan mencederai 15 lainnya, Rabu, kata polisi dan pejabat provinsi.

Serangan itu terjadi di Lashkar Gah, ibu kota Helmand, provinsi yang dilanda kekerasan di Afghanistan selatan. Seorang pejabat kepolisian menyatakan ada korban asing, namun seorang juru bicara pasukan pimpinan NATO tidak bisa mengkonfirmasi hal itu, lapor Reuters.

"Sasaran penyerang bom mobil bunuh diri itu adalah konvoi pasukan asing yang sedang melintas dari sebuah daerah ramai di kota Lashkar Gah," kata juru bicara gubernur provinsi, Omar Zwak, kepada Reuters.

Dua pria, seorang wanita dan seorang anak, semuanya warga Afghanistan, tewas dan 15 orang cedera, katanya.

Helmand dilanda sejumlah pertempuran terburuk antara pasukan pimpinan NATO dan gerilyawan sejak penggulingan Taliban pada 2001.

Taliban pada April meluncurkan "ofensif musim semi" tahunan mereka dengan janji melancarkan serangan-serangan bom bunuh diri untuk menimbulkan korban maksimum dan memperingatkan warga Afghanistan yang bekerja untuk pemerintah agar menjauh.

Taliban, yang memerintah Afghanistan sejak 1996, mengobarkan pemberontakan sejak digulingkan dari kekuasaan di negara itu oleh invasi pimpinan AS pada 2001 karena menolak menyerahkan pemimpin Al Qaida Osama bin Laden, yang dituduh bertanggung jawab atas serangan di wilayah Amerika yang menewaskan sekitar 3.000 orang pada 11 September 2001.

Sekitar 130.000 personel Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan NATO yang berasal dari puluhan negara dikirim ke Afghanistan untuk membantu pemerintah Kabul memerangi pemberontakan Taliban dan sekutunya.

Gerilyawan Taliban sangat bergantung pada penggunaan bom pinggir jalan dan serangan bunuh diri untuk melawan pemerintah Afghanistan dan pasukan asing yang ditempatkan di negara tersebut.

Bom rakitan yang dikenal sebagai IED (peledak improvisasi) mengakibatkan 70-80 persen korban di pihak pasukan asing di Afghanistan, menurut militer.

Pada Oktober 2011, Taliban berjanji akan berperang sampai semua pasukan asing meninggalkan Afghanistan.

Presiden Afghanistan Hamid Karzai dan negara-negara Barat pendukungnya telah sepakat bahwa semua pasukan tempur asing akan kembali ke negara mereka pada akhir 2014, namun Barat berjanji memberikan dukungan yang berlanjut setelah masa itu dalam bentuk dana dan pelatihan bagi pasukan keamanan Afghanistan.

NATO bertujuan melatih 350.000 prajurit dan polisi Afghanistan pada akhir 2014 untuk menjamin stabilitas di negara itu, namun tantangan-tantangan tetap menghadang dalam proses peralihan itu.

Desersi, penugasan yang buruk dan semangat rendah termasuk diantara masalah utama yang menyulitkan para komandan NATO dan Afghanistan.


Penerjemah: Memet Suratmadi

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013