Kita punya banyak potensi wisata yang perlu dikembangkan supaya bisa mendatangkan banyak uang di Papua Barat Daya dari sektor pariwisata.
Sorong (ANTARA) - Manajemen Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Sorong, Papua Barat Daya menggandeng stakeholder mulai dari pemerintah, pelaku bisnis di bidang perhotelan dan masyarakat, duduk bersama membahas hal strategis terkait optimalisasi tata kelola potensi pariwisata di provinsi ke-38 ini.

Kepala Bandara DEO Sorong Cece Tarya, di Sorong, Selasa, menjelaskan pertemuan ini merupakan salah satu langka strategis yang diinisiasi Bandara DEO Sorong untuk mendukung rencana pengembangan dan optimalisasi tata kelola potensi pariwisata di wilayah Papua Barat Daya.

Rencananya, kata dia, pengembangan tata kelola potensi pariwisata akan dilakukan Badan Layanan Umum (BLU) Bandara DEO Sorong yang bertujuan memberikan kontribusi positif dari BLU Bandara DEO dalam target peningkatan angkutan transportasi udara, khususnya penumpang dan kargo untuk masuk-keluar Kota Sorong melalui kegiatan optimalisasi potensi wisata di Papua Barat Daya.

"Kami memiliki satu tugas terkait demand penumpang dan kargo sehingga dengan demand penumpang dan kargo itu berkaitan dengan komoditas dan pariwisata, sehingga kita perlu tahu sejauh mana persiapan pemerintah untuk mendukung optimalisasi potensi wisata," katanya lagi.

Menurut dia lagi, berdasarkan data kunjungan wisatawan mancanegara ke wisata di Raja Ampat per tahun ini hanya sebesar 4,9 ribu, kemudian wisatawan nusantara berada pada angka 752 wisatawan, sehingga total jumlah kunjungan wisatawan pada tahun ini adalah 5.725.

Sementara kunjungan wisatawan mancanegara di Bali pada periode Januari-November 2023 mencapai 3,9 juta, kemudian wisatawan nusantara sebesar 9,7 juta. Selanjutnya di Labuan Bajo berkisar 257.206 wisatawan mancanegara.

"Kalau kita gabungkan berarti ada 4,1 jutaan tapi kenapa mereka tidak tertarik untuk lebih banyak datang ke Raja Ampat, hanya sebanyak 4,9 ribu yang datang, ini kan ada sesuatu yang perlu dievaluasi," ujarnya pula.

Bayangkan, kata dia lagi, dari 3,9 juta kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali, pemerintah setempat bisa meraup keuntungan dari sektor pariwisata sebesar Rp3,8 triliun, sehingga bisa menghidupi dirinya sendiri.

"Kita punya banyak potensi wisata yang perlu dikembangkan supaya bisa mendatangkan banyak uang di Papua Barat Daya dari sektor pariwisata," katanya menegaskan.

Dia mengakui bahwa upaya itu merupakan salah satu wujud kontribusi dari Bandara DEO dalam mencapai misinya, karena memiliki misi sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi kawasan melalui keunggulan penyelenggaraan jasa kebandarudaraan dengan tata kelola administrasi dan keuangan yang terukur dan akuntabel.

"Karena bergerak dari misi kami, kami ada tiga pilar utama dalam rangka pergerakan ini, yang pertama bagaimana meningkatkan penumpang dan kargo untuk masuk-keluar dari Bandara DEO Sorong melalui sektor pariwisata, kemudian UMKM dan terakhir adalah komoditas," kata dia.

Kegiatan ini merupakan pertama yang dilakukan Bandara DEO pada 2024, kemudian kegiatan lainnya adalah memberdayakan komoditas di wilayah Papua Barat Daya, selain sebagai upaya untuk menghidupkan UMKM tetapi juga untuk menjawab kebutuhan wisatawan di wilayah itu.

Saat ini, kata dia, salah satu maskapai sudah terintegrasi dengan rute luar negeri mulai dari Kuala Lumpur, Singapura, dan Sidney, kemudian dari jumlah penumpang yang berkunjung ke Bali dan Labuan Bajo, 10 persen datang ke wisata di Papua Barat Daya.

"10 persen itu mencapai 410 ribu wisatawan, kemudian 410 ribu orang dalam satu tahun kalau dibagi dengan jumlah 365 hari dalam satu tahun, maka per harinya ada 1.500 orang datang ke Papua Barat Daya. Kira-kira fasilitasnya sudah siap atau belum untuk menjawab kebutuhan 1.500 orang itu," ujarnya lagi.

Kondisi kebutuhan itu, katanya pula, harus menjadi satu bagian pemikiran yang sama, terintegrasi sebagai upaya mendukung optimalisasi tata kelola potensi wisata di Papua Barat Daya.

"Jangan sampai kita sudah siapkan hal yang luar biasa tapi ternyata belum siap fasilitas penunjangnya, ini menjadi tanggung jawab bersama, supaya memajukan potensi wisata di Papua Barat Daya lebih optimal lagi," ujar dia pula.
Baca juga: Bandara Deo siapkan penerbangan ekstra antisipasi lonjakan penumpang
Baca juga: Bandara DEO buka rute Sorong-Labuan Bajo tarik wisatawan ke Raja Ampat

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024