Dari analisa peta kami dapatkan estimasi areal kawasan hutan terbakar sekitar 420 hektare.
Wulanggitang (ANTARA) - Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) memprakirakan 420 hektare lahan hutan terbakar karena aliran lava erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

"Dari analisa peta kami dapatkan estimasi areal kawasan hutan terbakar sekitar 420 hektare," kata Kepala UPTD KPH Flores Timur Vinsensius Florianus Keladu dari Larantuka, ibu kota Flores Timur, Selasa.

Estimasi areal kawasan hutan terbakar itu diperoleh dari analisa peta menggunakan aplikasi SiPongi milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan google map.

Menurutnya, data ukur yang akurat harus dilakukan lewat identifikasi dan pengukuran menggunakan pesawat nirawak (drone).

Namun, hal itu belum bisa dilakukan karena status Gunung Lewotobi Laki-laki yang berada pada level IV (Awas) dan medan yang cukup terjal.

"Vegetasi yang terbakar harus identifikasi lapangan, tapi di kawasan hutan sana itu didominasi oleh pohon pelawa merah, eukaliptus," ujarnya lagi.

Lebih lanjut kawasan hutan yang juga dihujani abu vulkanik belum dapat teridentifikasi.

Sedangkan beberapa desa di sekitar kawasan hutan yang terdampak, antara lain Desa Klatantlo, Hokeng Jaya, Boru, Nawokote, Dulipali, Nobo, dan Nurabelen.

"Kembali lagi identifikasi belum bisa dilakukan karena masih menyesuaikan dengan status gunung," kata dia pula.

Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki mencatat adanya aliran lava ke arah timur laut sejauh 3.770 meter dari pusat erupsi.

Masyarakat pun diimbau tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius lima kilometer dari pusat erupsi dan sektoral enam kilometer ke arah utara dan timur laut.
Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami peningkatan kegempaan
Baca juga: Jumlah gempa turun, PVMBG: Potensi ancaman erupsi Lewotobi masih ada

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024