Kendal (ANTARA) -
Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyerap aspirasi kelompok nelayan di tempat pelelangan ikan (TPI) Tawang, Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Selasa, di sela-sela kampanye politiknya.

Salah satu perwakilan dari komunitas nelayan itu bertanya kepada Ganjar soal pengerukan sedimen dan sulitnya akses keluar masuk sungai bagi para nelayan.

Program itu pernah diusulkan nelayan kepada Ganjar saat masih menjabat gubernur Jawa Tengah dan direalisasikan oleh Ganjar. Namun, program tersebut tidak berjalan dengan optimal.

Baca juga: Ganjar sarankan pejabat maju Pilpres 2024 mundur dari jabatannya

"Pertama, yang pernah kami usulkan ke Pak Ganjar dulu, untuk pengerukan sedimen sama muara karena itu akses untuk keluar masuk nelayan kesulitan. Kemarin sudah ada pengerjaan, tetapi belum maksimal," kata seorang perwakilan nelayan tersebut.

Para nelayan pun berharap, jika kelak Ganjar terpilih menjadi presiden, maka seluruh dinas terkait perikanan dan kelautan bekerja cepat dan sat set seperti yang pernah dilakukan Ganjar di Jawa Tengah.

"Kami ingin semua dinas perikanan di sini sat set kerjanya. Jadi, ketika kami ada usulan, itu segera ditindaklanjuti," tambah nelayan itu.

Baca juga: Ganjar minta TPD dan relawan Jateng manfaatkan sisa masa kampanye

Sementara itu, Ganjar menampung dengan baik seluruh keluhan dan aspirasi yang disampaikan nelayan tersebut.

"Nelayan itu pernah kami datangi, dia punya problem kenelayanan, fasilitas yang diberikan. Contohnya, sedimentasi, mereka minta dikeruk; yang kedua, bagaimana menstabilkan harga," kata Ganjar.

Ganjar pun berjanji siap membantu dan memberikan fasilitas optimal untuk para nelayan, termasuk membuat program Hapus Kredit Macet Petani dan Nelayan, yang dicanangkan dalam 21 program unggulan Ganjar-Mahfud guna mengurangi beban ekonomi nelayan.

"Rasanya butuh sistem informasi agar nelayan-nelayan kita bisa tahu berapa harga di tempat pelelangan sehingga mereka siap. Berikutnya, bagaimana kita mengolah ikan agar jauh lebih baik," ujar Ganjar.

Baca juga: Ganjar sebut pentingnya pertahanan kebudayaan Indonesia

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2024