Pembangunan dua pusat data ini dimaksudkan untuk menambah kapabilitas perseroan menghadapi tingginya permintaan akan pusat data,"
Jakarta (ANTARA News) - PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), penyedia layanan sistem teknologi informasi terintegrasi di Indonesia, menjajaki kemungkinan meminjam 80 juta dolar AS ke bank untuk membiayai pembangunan pusat data di Lippo Cikarang, dan Lippo Karawaci.

"Pembangunan dua pusat data ini dimaksudkan untuk menambah kapabilitas perseroan menghadapi tingginya permintaan akan pusat data," kata Presiden Direktur Multipolar Harijono Suwarno, di Jakarta, Kamis.

Menurut Harijono, total biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pembangunan pusat data dengan total masing-masing 8.000 meter persegi ini mencapai 100 juta dolar AS.

"Sebesar 20 juta sudah tersedia dari internal, sedangkan sisanya 80 juta dolar yang sedang diupayakan dari pembiayaan eksternal," ujar Harijono.

Ia menjelaskan, pihaknya sedang menjajaki pinjaman dari perbankan lokal maupun bank asing.

Meski begitu, Harijono tidak merinci lebih lanjut pihak perbankan yang dimaksud dengan alasan masih dalam tahap awal penjajakan.

"Komitmen pembiayaan dari sejumlah bank sudah ada, bisa sendiri-sendiri maupun sindikasi. Tapi belum bisa kami ungkapkan karena proses penjajakan masih terlalu dini," ujarnya.

Untuk tahap awal tambahnya, pembangunan data center sudah dilakukan di Lippo Karawaci yang diharapkan rampung sekaligus beroperasi pada tahun 2014, selanjutnya disusul pembangunan di Lippo Cikarang.

Sementara itu Direktur Multipolar Jip Ivan Sutanto mengatakan, pembangunan pusat data ini akan menambah kapasitas dalam memeuhi permintaan yang semakin besar.

"Sekitar 60 persen kapasitas data center untuk melayani korporasi seperti perbankan, dan industri telekomunikasi, sedangkan sisanya untuk kebutuhan usaha kecil menengah," ujar Ivan

Hingga semester I 2013 Multipolar Technology membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp16,9 miliar, naik 42 persen dibanding periode sama 2012 sebesar Rp11,8 miliar.

Adapun laba bersih meningkat menjadi Rp20,3 miliar, naik dari sebelumnya sebesar Rp12 miliar.

Dengan kondisi tersebut, Multipolar Technology optimistis akan membukukan kinerja yang lebih baik pada semester berikutnya.
(R017/A013)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013