Palu (ANTARA) -
Dinas Sosial Sulawesi Tengah (Sulteng) mengusulkan kepada Kementerian Sosial RI, ahli waris korban banjir di Kabupaten Tojo Una-una (Touna) yang meninggal bisa mendapatkan santunan duka sebagai bentuk keprihatinan pemerintah. 
 
"Satu orang korban meninggal dunia sedang dibuatkan rekomendasi untuk mendapat santunan duka dari Kementerian Sosial (Kemensos). Ini bentuk komitmen pemerintah dalam membantu masyarakat terdampak bencana," kata Kepala Dinas Sosial Sulteng Siti Hasbiah di Palu, Rabu.

Baca juga: Jalur antarkabupaten di Sulteng terputus akibat banjir di Touna
 
Ia menjelaskan Dinsos Tojo Una-una sedang membuat dokumen tersebut, selanjutnya diteruskan ke Dinsos Sulteng untuk di sampaikan ke Kemensos.
 
Dalam penanganan bencana, Dinsos secara otomatis menangani penyediaan logistik untuk korban bencana berkolaborasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan pihak-pihak terkait lainnya.
 
"Tugas kami jelas dalam penanggulangan bencana selama masa tanggap darurat. Dinsos mengurus terkait logistik," ujarnya.
 
Ia mengemukakan pada 4 Januari 2024, pihaknya mengisi stok logistik di gudang Dinsos Tojo Una-una, terdiri atas makanan siap saji 1.000 paket, peralatan keluarga, yakni family kit 100 paket dan kit ware 100 paket.
 
Kemudian, peralatan evaluasi terdiri atas kasur, tenda gulung masing-masing 100 lembar, tenda keluarga portabel lima unit dan tenda sebagian keluarga satu unit, sandang berupa pembalut wanita 360 paket, sandang bayi 100 paket serta selimut 100 lembar.

Baca juga: Korban banjir di Tojo Una-una Sulawesi Tengah butuh logistik

Baca juga: Operasi SAR penanganan banjir Tojo Una-una di tutup
 
"Bantuan logistik ini sudah disalurkan ke lokasi bencana oleh Dinsos setempat," ucap Hasbiah.
 
Selain bantuan logistik, tambahnya, Dinsos dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) juga telah mendirikan posko dapur umum untuk melayani kebutuhan makan bagi korban banjir.
 
"Kami berharap dapat terproses secepatnya bila dokumennya telah disampaikan ke Kemensos. Kami berharap masyarakat terdampak bencana tetap sabar menghadapi ujian ini," kata dia.

Pewarta: Mohamad Ridwan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024