Kami sebetulnya masih menyiapkan potensi-potensi pariwisata, tapi ternyata KAI lebih dulu menyiapkan armadanya
Bandung (ANTARA) -
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin meminta diadakannya angkutan penghubung (shuttle) antara Stasiun Garut dan Stasiun Banjar ke tempat-tempat wisata di sekitarnya, menyusul hadirnya Kereta Api (KA) Pangandaran dan Papandayan.

Karena, menurut Bey, hadirnya KA Papandayan Ekspres (Garut-Gambir) dan KA Pangandaran (Banjar-Gambir) meningkatkan aksesibilitas ke kawasan Jabar Selatan di Priangan Timur karena memberikan opsi lain untuk perjalanan masyarakat termasuk ke tempat-tempat wisata.

"Kami sebetulnya masih menyiapkan potensi-potensi pariwisata, tapi ternyata KAI lebih dulu menyiapkan armadanya, terima kasih sekali. Dan saya mintakan kepada Dinas Pariwisata Provinsi Jabar untuk segera menyiapkan shuttle ke tempat wisata dari stasiun Garut ke tempat wisata dan juga Stasiun Banjar ke Pangandaran biar tidak terlalu lama di jalan memikirkan transportasi lanjutan," kata Bey di Garut, Jawa Barat, Rabu.

Dengan dioperasikannya KA Papandayan dan KA Pangandaran, ucap Bey, tentunya akan memperkuat konektivitas antar kota dan antar daerah di Jawa Barat serta membuka lebih banyak lagi pintu peluang untuk pertumbuhan ekonomi, pariwisata dan mobilitas penduduk.

"Garut dan Banjar memiliki potensi wisata bagus mulai kuliner, budaya, hingga alam dan panoramanya. Namun saya juga banyak terima laporan untuk di daerah kawasan pariwisata masih banyak pungli parkir jadi kami minta Pj Bupati dan Walikota untuk segera membereskannya agar memberikan kenyamanan dan keamanan kepada wisatawan," ucapnya.

Demi mendukung operasional kereta api Papandayan dan Pangandaran, Bey mengatakan bahwa dia juga meminta Pj Bupati Garut Barnas Adjidin dan Pj Walikota Banjar Ida Wahida Hidayati untuk menggunakan kereta api ketika perjalanan dinas ke Bandung.

"Tentunya kami akan mendukung hadirnya kereta api ini, nanti kalau Pak PJ Bupati Garut dan ibu PJ Walikota Banjar ke mau ketemu saya harus tunjukan karcis keretanya, kalau enggak ada gak akan saya terima, kalau bisa tunjukan baru saya terima di ruangan saya, kalau enggak lewat telepon aja," ujarnya.

Diketahui, PT Kereta Api Indonesia (Persero) meluncurkan tiga KA baru pada Rabu ini, yaitu KA Papandayan Ekspres (Garut-Gambir), KA Pangandaran (Banjar-Gambir), dan KA Malabar keberangkatan pagi hari (Bandung-Malang), demi meningkatkan aksesibilitas di jalur selatan Jabar.

Peluncuran KA Papandayan ini memberikan pilihan perjalanan kepada pelanggan KA khususnya dari Stasiun Garut ke Jakarta yang selama ini hanya dilayani oleh KA Cikuray relasi Garut-Cibatu-Kiaracondong-Pasarsenen.

Sementara KA Pangandaran memberikan pilihan bagi pelanggan KA dari arah Jakarta menuju Bandung, Tasikmalaya, Ciamis, hingga Banjar atau sebaliknya. Adapun KA Malabar yang sebelumnya keberangkatan dari Stasiun Bandung hanya pukul 17.20 WIB, saat ini ditambah keberangkatan pagi pukul 09.50 WIB menuju Stasiun Malang.

Tarif KA Papandayan, dibanderol dengan harga Rp252.000 untuk kelas eksekutif, dan Rp156.000 untuk kelas ekonomi.

Adapun tarif KA Pangandaran dibanderol dengan harga Rp296.000 untuk kelas eksekutif, dan Rp180.000 untuk kelas ekonomi.

Sementara untuk tarif KA Malabar keberangkatan pagi dibanderol dengan harga Rp420.000 untuk kelas eksekutif, dan Rp240.000 untuk kelas ekonomi.

Baca juga: Pemkot Bandung harap tiga KA baru tingkatkan kunjungan wisatawan
Baca juga: Pengamat: Perlu percepatan elektrifikasi "commuter line" Bandung Raya

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024