Pergerakan indeks di Asia didukung oleh optimisme bahwa pemerintah China akan menawarkan dukungan untuk pasar saham
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore, ditutup melemah di tengah penguatan bursa saham kawasan Asia.

IHSG ditutup melemah 28,41 poin atau 0,39 persen ke posisi 7.227,82. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,52 poin atau 0,57 persen ke posisi 966,25.

“Pergerakan indeks di Asia didukung oleh optimisme bahwa pemerintah China akan menawarkan dukungan untuk pasar saham. Perdana Menteri (PM) China Li Qiang pada Senin (22/1) menegaskan perlunya kebijakan yang lebih nyata untuk menopang pasar saham dan meningkatkan tingkat kepercayaan investor,” sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

Nilai pasar saham China telah terhapus sekitar 4,4 triliun dolar Amerika Serikat (AS) sejak mencapai puncaknya pada 2021, yang memicu penutupan reksa dana dan memperburuk kinerja manajer investasi baik asing maupun lokal.

Pemerintah China dikabarkan sedang mempertimbangkan sejumlah inisiatif untuk menstabilkan pasar saham dan mencari cara untuk memobilisasi hampir 280 miliar dolar AS, sebagian besar berasal dari rekening di luar negeri milik perusahaan BUMN.

Dari sisi moneter, sebagai upaya untuk menggairahkan ekonomi, bank sentral China (PBOC) berjanji mengurangi jumlah likuiditas yang wajib disisihkan oleh perbankan sebagai cadangan.

​​​PBOC mengumumkan akan menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) sebesar 50 bps mulai tanggal 5 Februari, yang akan memompa USD140 miliar ke dalam pasar finansial.

Selain itu, fokus perhatian investor akan tertuju pada rilis data Manufacturing PMI zona Euro, Jerman, Perancis, dan Inggris yang diumumkan Rabu (24/01) malam ini, menjelang pertemuan kebijakan bank sentral Eropa (ECB) besok.

Meskipun ECB diprediksi akan mempertahankan suku bunga acuan, pelaku pasar meramalkan suku bunga acuan akan diturunkan hingga 130 basis poin pada tahun ini.

Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor meningkat yaitu dipimpin sektor kesehatan yang meningkat sebesar 1,80 persen, diikuti sektor dan sektor yang masing-masing naik sebesar 0,39 persen dan 0,13 persen.

Sedangkan delapan sektor turun yaitu sektor barang baku turun paling dalam minus sebesar 1,21 persen, diikuti sektor teknologi dan sektor infrastruktur yang masing-masing turun sebesar 1,08 persen dan 0,72 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu FORU, BPTR, SURI, DADA, dan SKRN. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni CGAS, HUMI, GRPH, BABY dan BANK.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.192.685 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,30 miliar lembar saham senilai Rp15,24 triliun. Sebanyak 174 saham naik, 361 saham menurun, dan 230 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 291,10 poin atau 0,80 persen ke 36.226,50, indeks Hang Seng menguat 545,89 poin atau 3,56 persen ke 15.899,87, indeks Shanghai menguat 49,79 poin atau 1,80 persen ke 2.820,77, dan indeks Strait Times menguat 18,08 poin atau 0,58 persen ke 3.153,33.


Baca juga: Mirae Asset sarankan reksa dana pasar uang dan obligasi korporasi 
Baca juga: IHSG menguat jelang rilis data PMA dalam negeri
Baca juga: IHSG ditutup menguat dipimpin sektor barang baku

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024