Kami punya Balai Rehab Medik Disabilitas di Solo, yang memang sebelum merdeka digunakan untuk rehab medik. Jadi selama saya jadi Menteri, sudah ada 30-an orang yang dulunya di kursi roda, ternyata mereka bisa jalan lagi
Batam (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyebutkan sekitar 30 orang penyandang disabilitas  sembuh usai menjalani perawatan di Balai Rehab Medik Disabilitas di Solo, Jawa Tengah.

Hal tersebut disampaikan Mensos Risma usai menghadiri kegiatan menyerahkan dokumen identitas berupa akta kelahiran dan Kartu Identitas Anak (KIA) pada anak Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Rabu.

"Kami punya Balai Rehab Medik Disabilitas di Solo, yang memang sebelum merdeka digunakan untuk rehab medik. Jadi selama saya jadi Menteri, sudah ada 30-an orang yang dulunya di kursi roda, ternyata mereka bisa jalan lagi," ujar Menso Risma.

Dalam kesempatan tersebut Mensos melihat langsung kondisi beberapa anak disabilitas di LKSA. Ia pun berjanji akan membantu biaya pengobatan penyandang disabilitas di Kota Batam dan memastikan biaya rehab medik ditanggung pemerintah.

Baca juga: Mensos ajak balai dan sentra tingkatkan pemberdayaan disabilitas

"Nanti juga saya akan belikan alat, agar anak ini bisa berjalan. Ini bisa sembuh, nanti kita bawa ke Solo," ucap Mensos.

Ia juga menyemangati para anak LKSA agar tetap tegar dan kuat menjalani hidup. "Karena itu anak-anak ku semuanya, kalian tidak usah takut dan ragu, kalian berhak berhasil dan sukses sama seperti anak yang lain," ujar Mensos.

Sebelumnya Mensos Risma menyerahkan dokumen identitas berupa akta kelahiran dan KIA kepada 122 anak yang ada di LKSA di Kota Batam. Ia mengakui hingga saat ini masih banyak anak-anak yang belum memiliki identitas kependudukan, sehingga diperlukan sinergi bersama untuk memberikan dokumen identitas bagi anak-anak di LKSA.

Mensos juga mengapresiasi upaya Kejaksaan Negeri Tinggi Kepri, Kejaksaan Negeri Batam, dan Pemkot Batam dalam menerbitkan dokumen identitas bagi anak-anak sehingga diakui secara kewarganegaraan.

"Karena  sebelum dia terdaftar, itu artinya dia masih ngambang, tapi dia sekarang sudah diakui dan sah sebagai WNI," kata Mensos Risma.

Baca juga: Mensos berikan motivasi lewat pengusaha cilik dan disabilitas berbakat
Baca juga: Mensos perintahkan perbaikan rumah warga disabilitas intelektual

Pewarta: Jessica Allifia Jaya Hidayat
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024