Jakarta (ANTARA News) - Amir Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) Ustadz Abu Bakar Ba`asyir mendesak pemerintah Indonesia untuk segera mengirimkan pasukan ke Lebanon dan Palestina. "Pemerintah Indonesia mempunyai tanggung jawab untuk ikut membela Lebanon dan Palestina guna menciptakan perdamaian di sana," katanya kepada ANTARA di Jakarta, Rabu. Ia mengatakan pemerintah juga harus membuka akses bagi para mujahid yang ingin berjuang melawan agresi Zionis Israel. Menurut dia, jika pemerintah tidak mau memfasilitasi, mereka akan berusaha sendiri untuk tetap berangkat ke Lebanon dan Palestina. "Kita tidak hanya berperang untuk membela Lebanon dan Palestina saja, intinya untuk membela Islam," katanya. Dia menggambarkan, "Umat Islam harus merasa sakit kalau ada kaumnya yang disakiti. Ibarat kaki terkena duri, mulut kita mengatakan sakit, mata berair karena sakit, tangan kita akan bergerak mengambil duri itu." "Dunia tidak akan aman selama zionis itu masih belum bisa dikalahkan," katanya. Menurut dia, Israel merasa kuat dan lebih tinggi sehingga Israel menutup mata terhadap banyaknya jumlah korban sipil yang berjatuhan. Sementara itu, Ketua Pusat Data dan Informasi MMI, Fauzan Al-Anshori, mengatakan meski tidak difasilitasi oleh pemerintah, anggota MMI siap menjadi mujahid (pejuang) ke Lebanon dan Palestina untuk berjuang melawan negara sangat biadab Israel, yang telah membunuh dengan kejamnya ratusan umat Islam di kedua negara itu dalam dua pekan terakhir. "Dengan izin Allah, Insyaallah kami akan berangkat ke sana. Ada ratusan mujahid yang sudah siap berangkat jihad," katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2006