Saya pikir kartu THB ini hanya bisa dipakai sekali perjalanan saja...
Jakarta (ANTARA News) - Tiket Harian Berjaminan (THB) pada kereta commuter line sudah berlangsung selama delapan hari, kendati demikian para penumpang masih banyak yang belum memahami cara pemakaiannya dan mengalami masalah pada bagian penukaran jaminan.

"Saya masih bingung dengan sistem tiket yang baru. Biasanya hanya bayar Rp3.000 untuk sekali jalan, sekarang harus bayar Rp8.000, katanya nanti uang akan kembali lagi Rp5.000, tapi ambil di mana saya belum tahu. Mungkin nanti saya akan tanya pada petugas," ujar seorang penumpang, Minah, kepada Antara di Jakarta, Jumat, ketika ditanya perihal kartu THB.

Sementara itu, penumpang lainnya yang menggunakan THB mengaku tidak mengetahui bahwa kartu THB bisa digunakan berkali-kali tanpa melakukan pengembalian uang jaminan.

"Saya pikir kartu THB ini hanya bisa dipakai sekali perjalanan saja, makanya saya setiap kali sampai di stasiun tujuan melakukan penukaran uang jaminan dan mengembalikan kartunya," ujar seorang penumpang tujuan stasiun Tanah Abang, Suyatno.

Jika THB tidak dikembalikan pada hari yang sama maka penumpang akan diberi masa tenggang selama tujuh hari setelah hari pembelian terakhir. Oleh karena itu para penumpang bisa membawa pulang kartu THB untuk digunakan pada perjalanan berikutnya di hari yang berbeda.

Apabila melewati masa tenggang selama tujuh hari tersebut, maka uang jaminan pada tiket akan hangus dan THB tidak dapat digunakan lagi untuk pembelian rute perjalanan berikutnya.

Suyatno menyarankan kepada PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) agar dapat memperbaiki penggunaan sistem THB dengan memperbanyak mesin tapping saat pintu masuk atau pintu keluar, agar tidak terjadi penumpukkan penumpang.

Loket penukaran tiket juga dianggap masih sedikit jumlahnya oleh salah seorang mahasiswa yang tinggal Tangerang, Ardi.

"Setiap pagi selalu terjadi penumpukan penumpang di loket, apalagi di Tangerang loket yang tersedia hanya tiga tetapi yang aktif bisa melayani hanya dua. Ditambah kemarin ini sistem di loketnya mengalami kerusakan sehingga saya harus pindah loket sampai dua kali padahal kereta sebentar lagi datang," ujarnya.

Pewarta: Arnaz Firman
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013