Wulanggitang (ANTARA) - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan menyebut aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) menunjukkan penurunan secara visual maupun kegempaan.

"Selama periode 16-22 Januari 2024 menunjukkan penurunan aktivitas baik visual maupun kegempaan," kata Hendra dalam keterangan resmi yang diterima di Wulanggitang, Flores Timur, Kamis.

Berdasarkan evaluasi yang dilakukan dalam rentang sepekan terakhir, gempa-gempa didominasi oleh gempa permukaan yang menandakan material dari dalam telah menuju lubang kawah dan beberapa sudah keluar dari kawah atau rekahan.

Gempa vulkanik dalam berkurang dari periode sebelumnya, menunjukkan kalau suplai magma dari dalam juga berkurang. Gempa hembusan dan tinggi kolom asap juga mengalami penurunan.

Namun hal berbeda ditunjukkan oleh gempa guguran yang cenderung mengalami peningkatan. Dengan meningkatnya gempa guguran dikhawatirkan potensi awan panas yang lebih besar masih bisa terjadi.

Evaluasi berikutnya yakni jarak luncuran awan panas guguran berkurang dari sebelumnya yang menjadi jarak luncur hingga 2 kilometer (km) menjadi rata-rata sekitar 1 km.

Baca juga: Pemkab Flores Timur perpanjang masa tanggap darurat erupsi Lewotobi

Baca juga: KPH Flores Timur memprakirakan 420 ha lahan hutan terbakar aliran lava

Baca juga: Siswa dan guru salurkan bantuan untuk korban erupsi Gunung Lewotobi


Luncuran guguran awan panas dan lava juga masih mengarah pada sektor utara-timur laut dan timur laut. Sedangkan aliran lava di sektor timur laut teramati masih mengalami pergerakan walaupun dengan kecepatan yang semakin lambat.

"Data-data RSAM dan SO2 serta deformasi menunjukkan penurunan nilai serta deflasi pada permukaan pada bagian puncak gunung," kata dia.

Lebih lanjut ia merinci jenis gempa yang terekam pada periode itu antara lain 227 kali gempa letusan/erupsi, 40 kali gempa awan panas guguran, 480 kali gempa guguran, 29 kali gempa harmonik, tiga kali gempa tremor non-harmonik, dan 644 kali gempa low frequency.

Selanjutnya tercatat tiga kali gempa vulkanik dangkal, 12 kali gempa vulkanik falam, dua kali tektonik lokal, dua kali tektonik jauh, serta tremor menerus dengan amplitudo 2,9 hingga 47,3 mm (dominan 47,3 mm).

Sehubungan dengan berbagai pengamatan dan evaluasi yang ada, PVMBG masih mempertahankan tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki pada Level IV (Awas).

Rekomendasi yang diberikan bagi masyarakat yakni tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 5 km dari pusat erupsi dan sektoral 6 km arah timur laut.

"Waspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi," kata Hendra.

Baca juga: Jumlah gempa turun, PVMBG: Potensi ancaman erupsi Lewotobi masih ada

Baca juga: Tim SAR perkuat pengawasan sektoral enam kilometer dari puncak erupsi

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024