NTB masih membutuhkan 120 ribu ton pupuk dan untuk menghindari teriakan masyarakat tentang kelangkaan pupuk baik pupuk UREA maupun NPK
Mataram (ANTARA) - Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat, Lalu Gita Ariadi meminta Menteri Pertanian Amran Sulaiman menambah sebanyak 120 ribu ton jatah pupuk subsidi untuk petani di wilayah itu.

"NTB masih membutuhkan 120 ribu ton pupuk dan untuk menghindari teriakan masyarakat tentang kelangkaan pupuk baik pupuk UREA maupun NPK," ujarnya saat menemani kunjungan kerja Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Kantor Bupati Lombok Tengah, dalam keterangan tertulis di Mataram, Kamis.

Ia mengatakan untuk 2024, jatah pupuk yang dialokasikan ke NTB sebanyak 130 ribu ton. Namun, menurut dia, jatah tersebut masih dirasa kurang, mengingat NTB menjadi salah satu penyangga lumbung pangan nasional.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB, kata Gita, tetap berkomitmen untuk bagaimana mengembalikan prestasi emas pada 1984 dimana Pemerintah Indonesia mendapatkan penghargaan dari Food and Agriculture Organization (FAO).

"Salah satu kontributor-nya adalah NTB dengan operasi tekad makmur gogo rancah yang merupakan epicentrum pelaksanaannya ada di Lombok Tengah di sekitar bundaran Truai dan sebagainya," kata Gita.

Oleh karena itu bila sentra-sentra produksi itu tersedia air yang memadai kemudian pupuk, bibit dan lainnya serta afirmasi aksi dari pemerintah pusat memberikan perhatian lebih besar lagi kepada NTB guna menjadikan NTB sebagai lumbung pangan nasional.

“Kami tetap berkomitmen untuk bagaimana prestasi emas tahun 1984 pemerintah Indonesia mendapatkan penghargaan dari FAO dan kontributor salah satunya adalah NTB, tentunya bila sentra-sentra produksi itu tersedia air yang memadai, pupuk, dan bibit, serta perhatian lebih besar lagi untuk NTB," katanya.

Meski demikian, Miq Gite sapaan akrabnya, menyampaikan terimakasih kepada Presiden Jokowi melalui Menteri Pertanian atas respons cepat yang diberikan dalam masalah pupuk subsidi dan benih yang dialokasikan untuk NTB.

"Untuk menyatukan frekuensi Kementerian Pertanian dan Pemprov NTB untuk tetap menjadikan NTB sebagai lumbung pangan nasional maka aspirasi pompa air dan berbagai sarana prasarana pertanian dan revitalisasi bendungan serta embung mohon untuk tetap diberikan," kata Miq Gite.

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman memastikan bahwa bantuan yang diberikan sampai dan tepat sasaran.

Bahkan fokus bantuan sebesar Rp7,7 triliun untuk Indonesia yang fokus-nya unit benih jagung, padi hortikultura diberikan secara gratis. Hal ini sesuai dengan tema besar Menteri Pertanian, transformasi pertanian tradisional menjadi pertanian modern semua itu dilakukan untuk bisa setara dengan Jepang dan Korea Selatan.

"Bantuan yang kita berikan sebesar Rp7,7.triliun untuk Indonesia kita berikan secara gratis, karena tema besar kita transformasi pertanian tradisional menjadi pertanian modern, jika sudah modern maka kita bisa setara dengan Jepang dan Korea Selatan," katanya.

Dalam kunjungannya ke NTB Mentan Amran Sulaiman menyerahkan bantuan benih padi seluas 38.500 hektare dan benih jagung seluas 176 ribu hektare senilai Rp171,49 miliar untuk NTB.

Selain itu, Mentan Amran Sulaiman juga menyerahkan bantuan benih padi seluas 11 ribu hektar dan benih jagung seluas 8.000 hektar senilai Rp10,94 miliar untuk Kabupaten Lombok Tengah.

Baca juga: Stok pupuk subsidi di NTB tiga kali lipat dari ketentuan minimal

Baca juga: PKT jadi penanggung jawab pupuk subsidi di NTB mulai Maret

Baca juga: Pupuk Kaltim realisasikan penyaluran 119.718 ton urea subsidi di NTB

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024