Aero seeding ini dilakukan untuk daya dukung alam dan keanekaragaman hayati lingkungan kita, yang harus terus kita maksimalkan dan dijaga
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) menebar 1,5 ton benih tanaman melalui udara (aero seeding) di wilayah yang beberapa waktu lalu terdampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan Gunung Arjuno-Welirang.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Kabupaten Malang, Jawa Tiimur, Kamis, mengatakan bahwa karhutla yang terjadi pada 26 Agustus hingga 13 September 2023 di kawasan Gunung Arjuno-Welirang dan Anjasmoro berdampak 4.850 hektare lahan.

"Aero seeding ini dilakukan untuk daya dukung alam dan keanekaragaman hayati lingkungan kita, yang harus terus kita maksimalkan dan dijaga," kata Khofifah.

Khofifah menjelaskan aero seeding dilakukan sebagai langkah lanjutan penanganan karhutla melalui upaya penghijauan kembali kawasan Gunung Arjuno-Welirang.

Proses aero seeding dimulai dari Skuadron 4 Wing 2 Landasan Udara Abdulrachman Saleh yang ditandai dengan penyerahan benih mahoni oleh Gubernur Khofifah pada Marsma TNI Firman Wirayuda.

Baca juga: Pemprov Jatim mulai pemulihan ekosistem kawasan Tahura Raden Soerjo

Kemudian dilanjutkan dengan proses aero seeding menggunakan pesawat Cassa TNI AU dari ketinggian sekitar 10.000 kaki. Ada kurang lebih 26 jenis benih yang disebarkan menggunakan pesawat tersebut, antara lain mahoni, durian, nangka, asam, kaliandra, gliricidia, trembesi, alpukat, kenitu, cover crop, sengon buto, genitri, gmelina, flamboyan, lamtoro, maesopsis, dan lainnya.

"Benih-benih ini disiapkan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jatim yang juga bersinergi dengan para pihak serta BPBD Jatim," katanya.

Sebelum pelaksanaan aero seeding, pemulihan ekosistem melalui jalur darat telah dilakukan dengan penanaman 17.500 pohon cemara dan eucalyptus di atas lahan seluas 32,50 hektare yang melibatkan berbagai elemen, seperti relawan Tahura, Masyarakat Peduli Api, Pecinta Alam, dan masyarakat setempat.

"Dengan ini kami kembalikan tanaman yang sesuai dengan topografi daerah, topografi tanah, dan wilayah supaya benih-benih ini memulihkan kondisi wilayah sebelum karhutla terjadi," tambahnya.

Baca juga: Tahura: Kebakaran Arjuno-Welirang akibat aktivitas perburuan liar

Sementara itu Marsma TNI Firman Wirayuda menyatakan dukungannya terhadap upaya reforestasi tersebut. Ia optimis wilayah terdampak karhutla akan kembali hijau dan lestari sehingga mendatangkan manfaat bagi Jatim. 

"Penanggulangan dari kebakaran yang sulit dijangkau melalui jalur darat sehingga perlu melalui udara, kami sangat mendukung upaya dan sinergi bersama ini," katanya.

Karhutla di kawasan Gunung Arjuno, pertama kali terjadi di kawasan Bukit Budug Asu, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, pada 26 Agustus 2023. Kebakaran tersebut meluas hingga ke berbagai wilayah seperti Kabupaten Pasuruan, Mojokerto, dan Kota Batu.

Baca juga: Pemadaman darat karhutla Gunung Arjuno dilakukan usai water bombing
Baca juga: Karhutla Gunung Arjuno di wilayah Kota Batu capai 916,33 hektare


Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024