Untuk kebutuhan dasar penyintas bencana tanah longsor di RT 01/11 Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, sudah kami penuhi seperti makanan, obat-obatan dan kebutuhan rumah tangga lainnya
Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Wakil Bupati (Wabup) Sukabumi Iyos Somantri memastikan kebutuhan untuk para penyintas bencana tanah longsor di Kampung Cibatuhilir, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terpenuhi, bahkan beberapa diantaranya sudah direalisasikan.

"Untuk kebutuhan dasar penyintas bencana tanah longsor di RT 01/11 Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, sudah kami penuhi seperti makanan, obat-obatan dan kebutuhan rumah tangga lainnya," kata Wabup Iyos Somatri saat meninjau kondisi pengungsi yang tinggal di tenda pengungsian pada Kamis.

Pemkab Sukabumi, lanjutnya, sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk meringankan penderitaan warga yang terdampak bencana. Selain itu sarana dan prasarana seperti tempat pengungsian pun sudah disiapkan dengan memilih lokasi di sekitar Perumahan Taman Bolo, yang tidak jauh dari lokasi tanah longsor.

Kemudian dapur umum pun tersedia, yang didirikan beberapa jam setelah tanah longsor menimbun 12 rumah pada Rabu (24/1). Selanjutnya untuk kebutuhan penting dan mendesak sudah didata dan pihaknya berkoordinasi dengan dinas dan lembaga terkait untuk memenuhinya.

Baca juga: PMI dikerahkan personel bantu penyintas longsor di Cibadak Sukabumi

Menurutnya, tinggal beberapa barang pendukung masih diproses dan dalam waktu dekat dikirim ke lokasi bencana.

"Makanan, obatan-obatan, air dan kebutuhan dasar lainnya untuk penyintas sudah kami penuhi, meskipun masih ada kekurangan kami akan memenuhinya untuk meringan penderitaan para korban terdampak bencana tanah longsor," ucapnya. 

Di sisi lain Iyos mengatakan dari hasil peninjauan ke titik longsor, ada 12 rumah yang rusak berat, dari jumlah tersebut 10 rumah tertimbun. Kemudian tujuh rumah lainnya terancam longsor, sehingga pihaknya meminta penghuninya untuk mengosongkan rumah karena khawatirkan longsor susulan. 

Ia juga melakukan koordinasi dengan dinas terkait untuk segera mencari solusi bagi para penyintas, khususnya yang sudah tidak memiliki tempat tinggal.

Baca juga: Longsor dan pergerakan tanah landa sejumlah wilayah di Sukabumi

Selain itu pihaknya menunggu hasil kajian Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) apakah lokasi itu bisa kembali dijadikan permukiman atau tidak. Jika memungkinkan bisa dibangun kembali, pihaknya akan melakukan renovasi terhadap rumah-rumah yang terdampak sesuai anggaran yang tersedia.

Namun jika hasil kajian bahwa lokasi tersebut sudah tidak layak untuk permukiman, maka Pemkab Sukabumi akan mencari solusi, khususnya menyediakan lokasi untuk relokasi.

Iyos menginstruksikan kepada kepala desa (kades) dan camat untuk mewaspadai terjadinya longsor susulan, apalagi dari dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi ada 67 rumah yang kondisinya terancam.

Alangkah baiknya penghuni rumah yang terancam tersebut, kata dia, jika turun hujan deras dikosongkan sementara atau jangan tidur terlalu nyenyak, serta selalu waspada dengan berbagai kemungkinan yang bisa saja terjadi.

Baca juga: BPBD: Puluhan warga di Cibadak Sukabumi kehilangan tempat tinggal

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024