Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Uni Eropa (UE) untuk Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) Sujiro Seam mengatakan bahwa Laos, yang menjadi Ketua ASEAN tahun ini, akan menjadikan konflik di Myanmar sebagai salah satu prioritas penanganan selama keketuaannya.

"Jelas bahwa Myanmar menjadi agenda utama," kata Sujiro Seam dalam Pertemuan Media di Jakarta, Kamis.

Sujiro mengatakan pernyataan tentang agenda prioritas itu disampaikan oleh Perwakilan Permanen Republik Demokratik Laos untuk ASEAN Bovonethat Douangchak selama pertemuan kepala misi ASEAN-Uni Eropa di Jakarta hari ini.

Dalam pertemuan itu, Sujiro mengatakan bahwa perwakilan dari Laos itu berbagi pandangan dengan sejumlah duta besar negara-negara Uni Eropa untuk ASEAN tentang kepemimpinan Laos di ASEAN tahun ini.

Salah satu agenda yang akan diprioritaskan dalam kepemimpinan tersebut adalah penanganan lebih lanjut atas konflik yang terjadi di Myanmar.

Meski demikian, Sujiro tidak merinci langkah-langkah yang akan ditempuh Laos untuk membantu menyelesaikan konflik di Myanmar.

"Pesan utamanya adalah bahwa mereka akan menggelar diskusi selama Pertemuan Perdana Menteri (Prime Minister's Retreat)," katanya.

Setelah pertemuan yang dijadwalkan akan digelar pada 28-29 Januari tersebut, Sujiro memperkirakan bahwa Uni Eropa akan memperoleh gambaran lebih jelas mengenai gagasan Laos untuk mengarahkan dan menavigasi masalah-masalah yang terjadi di ASEAN selama kepemimpinannya.

"Setelah acara itu, kami akan memperoleh gagasan yang jelas ke mana Laos akan membawa komunitas dan keluarga ASEAN dan menavigasi situasi yang sulit, termasuk masalah itu (konflik di Myanmar)," katanya.

Baca juga: UE gugurkan resolusi HAM Myanmar
Baca juga: UE: Indonesia pantas dipuji atas upaya bantu atasi krisis Myanmar
Baca juga: UE Sesalkan Perpanjangan Masa Tahanan Rumah Suu Kyi

Pewarta: Katriana
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024