Beijing (ANTARA) - Varian COVID-19 JN.1 tidak menunjukkan perubahan penting dari varian EG.5 dalam hal tingkat keparahan gejala yang ditimbulkannya, kata CDC China pada Kamis (25/1).

Varian JN.1 diketahui bertanggung jawab atas meningkatnya proporsi infeksi di China Daratan, tetapi sebagian besar kasus tidak menunjukkan gejala atau hanya menunjukkan gejala ringan, kata Peng Zhibin, ahli penyakit pernapasan di CDC China.

Infeksi COVID-19 berada pada tingkat yang relatif rendah di China, meskipun belum lama ini terdapat sedikit tanda-tanda peningkatan, kata para ahli yang mengutip data pengawasan.

Kendati demikian, mereka memperingatkan bahwa infeksi dapat sedikit meningkat menjelang Festival Musim Semi yang akan datang karena mobilitas skala besar diperkirakan akan terjadi selama masa liburan dan faktor-faktor lain yang turut berperan.

Flu tetap menjadi penyakit pernapasan akut yang dominan di China Daratan, menurut para ahli. Mereka mengatakan telah terjadi lonjakan infeksi baru-baru ini yang disebabkan oleh virus influenza B.

Juru bicara Komisi Kesehatan Nasional China Mi Feng memperingatkan tentang peningkatan risiko tertular penyakit pernapasan selama musim liburan dan menyarankan masyarakat untuk mengambil langkah perlindungan pribadi, termasuk mengenakan masker saat bepergian dan menjaga kebiasaan hidup bersih.

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2024