Hari ini bersama para petani kami melakukan gropyokan hama tikus sebagai usaha kami menjaga kedaulatan pangan lewat sinergi.
Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Sejumlah warga Kampung Pisangan Batu, Desa Kertamukti, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat berburu tikus yang dianggap sebagai hama dan musuh bagi para petani untuk menyambut musim tanam padi.

"Perburuan tikus dilakukan menggunakan teknik gropyokan oleh warga dengan membongkar lubang-lubang aktif di sekitar areal persawahan yang dicurigai sebagai sarang tikus dengan peralatan sederhana, seperti cangkul dan kayu," kata Camat Cibitung Encun Sunarto saat ikut perburuan, Jumat.

Dia mengatakan gropyokan merupakan salah satu usaha yang dilakukan sebagai langkah pengendalian terhadap hama, mengingat hewan tikus dapat menyerang tanaman padi dan menyebabkan kerugian akibat kerusakan hingga ancaman gagal panen.

"Hari ini bersama para petani kami melakukan gropyokan hama tikus sebagai usaha kami menjaga kedaulatan pangan lewat sinergi antara pemerintah dengan para petani di Kecamatan Cibitung. Hama tikus ini salah satu ancaman serius, mengganggu tanaman padi yang akan ditanam oleh petani dan bisa menyebabkan kerugian para petani kita," katanya pula.

Ia menjelaskan melalui upaya yang dilakukan saat masa pratanam ini diharapkan populasi tikus yang ada di areal pertanian warga dapat berkurang. Terlebih di wilayah itu masih tersisa lahan pertanian seluas 800 hektare dari 3.840 hektare luas wilayah Kecamatan Cibitung.

Encun berharap para petani di wilayah itu mampu meraih hasil panen maksimal pada musim tanam awal tahun ini, sehingga dapat meningkatkan taraf kesejahteraan mereka.

"Kami ingin para petani di Kecamatan Cibitung meraih hasil panen maksimal. Alhamdulillah dari hasil kegiatan ini juga cukup banyak tikus yang kami dapatkan, semoga berdampak pada kesuburan tanaman padi saat mulai tanam hingga panen nanti," ujarnya lagi.

Kepala Desa Kertamukti Chrisna mengatakan dampak serangan hama tikus terhadap tanaman padi sangat besar, terlebih tikus memiliki mobilitas tinggi dengan masa berkembang biak yang cukup cepat. Hal tersebut menjadi keresahan tersendiri bagi para petani untuk memulai penanaman padi.

"Sudah kami lakukan (gropyokan), artinya keresahan para petani sudah kami bantu atasi, tinggal nanti para petani tetap harus mengawasi dan tetap terus mengendalikan apabila masih ada hama tikus," katanya lagi.

Subkoordinator Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi Dodo Hadi Triwardoyo mengatakan gerakan pengendalian hama tikus menjadi salah satu upaya penting menjaga hasil panen tetap produktif.

Dia mengaku pengendalian tikus pada areal persawahan dilakukan untuk mencegah serangan hama yang dapat mengakibatkan gagal panen, selain beberapa faktor lain.

"Jadi selain ketersediaan air irigasi, pupuk, serta benih, pemberantasan hama juga menjadi faktor penting yang menentukan hasil produksi petani saat panen nanti," katanya pula.

Dodo mengapresiasi upaya warga dalam memberantas hama tikus, karena sejalan dengan upaya pemerintah daerah dalam mendorong peningkatan produktivitas hasil panen guna mengejar target produksi.

"Ini rangkaian awal pramusim tanam yang dilakukan para petani di Cibitung. Artinya, mereka telah bersiap tanam padi, sesuai target percepatan tanam dengan harapan mampu mencapai IP (Indeks Pertanaman, Red) 400 dan produksi rata-rata di atas enam ton dalam satu hektare serta 500 ribu ton lebih gabah kering, guna menunjang ketahanan pangan nasional," kata dia lagi.
Baca juga: Pemkab Pekalongan melarang perburuan ular
Baca juga: Memasuki musim tanam petani di Minggir Sleman berburu hama tikus


Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024