...program nyata secara terpadu untuk mencegahnya sangat diperlukan."
Pekanbaru (ANTARA News) - Badan Narkotika Nasional mencatat terdapat 110 ribu pecandu atau penyalahguna narkotika dan obat-obatan terlarang yang berada di berbagai wilayah kabupaten dan kota di Riau.

"Jumlah ini jauh meningkat dibandingkan beberapa tahun sebelumnya dimana angka penyalahgunaan narkoba masih kurang dari 100 ribu jiwa," kata Kepala BNN Provinsi Riau Bambang Setiawan kepada Antara di Pekanbaru, Senin.

Bambang mengatakan, dibandingkan nasional dimana angka pengguna narkoba mencapai lebih 4 juta jiwa, maka dikategorikan Riau salah satu provinsi dengan tebesar jumlah konsumen barang haram itu.

Tingginya angka pengguna narkoba di Riau menurut dia disebabkan tingginya resiko remaja dalam pergaulan dan rendahnya sistem pengawasan yang dilakukan pihak keluarga korban narkoba.

"Biasanya mereka yang menjadi pecandu narkoba adalah kalangan remaja yang kurang mendapatkan perhatian keluarga. Untuk itu, kami mengimbau agar para orang tua lebih ekstra dalam mengawasi putra dan putrinya," kata Bambang.

Menghadapi itu semua, kata Bambang, BNN menyarankan pemerintah daerah untuk membangun pusat rehabilitasi di setia Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang ada.

Hal itu menurut dia adalah untuk dapat melakukan pengobatan karena dengan adanya panti rehabilitasi, maka akan mengurangi peredaran narkoba.

"Kami sangat mengharapkan perhatian pemerintah daerah, karena merekalah yang memiliki tanggungjawab untuk mengatasi persoanal peredaran narkoba ini," katanya.

Wakil Gubernur Riau HR Mambang Mit mengatakan, pihaknya akan berusaha untuk secepatnya membangun panti rehabilitasi bagi para pecandu narkoba.

"Saya setuju bagi yang pemakai untuk direhabilitasi, di tempat rehabilitasi narkoba untuk penyembuhannya," kata dia.

Fungsi pencegahan menurut Mambang juga sangat penting, mulai di simpul-simpul peredaran narkoba harus di jaga ketat dan dicermati, seperti pelabuhan, serta bandara.

"Karena kita semua tidak menginginkan Provinsi Riau jadi tempat transit peredaran narkoba," katanya.

Menurut Mambang, hal itu harus jadi perhatian bersama, dimana seluruh elemen masyarajat bersatu padu untuk mengantisipasi maraknya peredaran narkoba di Riau.

"Oleh karenanya kordinasi kita dengan pihak terkait untuk melakukan program nyata secara terpadu untuk mencegahnya sangat diperlukan," kata Mambang. (FZR)

Pewarta: Fazar Muhardi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013