New York (ANTARA News) - Petenis dari Italia Flavia Pennetta harus bersabar cukup lama karena laga tertunda hujan, sebelum membukukan diri di perempat final turnamen tenis AS Terbuka, Senin waktu setempat.

Pennetta membungkus kemenangan 6-2 7-6(3) atas lawannya dari Romania Simona Halep, yang menjadi perhatian besar dalam turnamen itu, namun harus mengakui keunggulan lawannya dalam laga dua set itu, lapor Reuters.

Setelah membuka pertandingan set awal kemudian memimpin 4-2 pada set kedua, Pennetta seperti kehilangan irama permainannya ketika Halep yang terkenal dengan pukulan kuat melakukan tekanan dengan keras.

Petenis Romanian itu, yang meraih empat gelar juara WTA sejak Juni, menguasai tiga game berikutnya berurutan dan melancarkan servis untuk mendapatkan poin tambahan, sebelum hujan lebat menghentikan pertandingan.

Laga dihentikan selama lima jam, kemudian dilanjutkan dengan gebrakan hebat dari petenis yang tidak diunggulan, Pennetta, saat pertandingan dimulai kembali di Louis Armstrong Stadium.

Pemain berusia 31 tahu itu mengamankan "set point" dan mematikan servis Halep untuk menyamakan kedudukan menjadi 5-5.

Kendati ia sempat kecolongan servisnya, ia berusaha keras membalas dan berhasil mematikan bola Halep untuk kedua kalinya dan memenangi "tiebreaker" set kedua.

"Hari ini merupakan pertandingan terberat saya," kata Pennetta, "Rasanya susah mengembalikan performa kita karena laga terhenti cukup lama."

"Menunggu sepanjang hari... dan memulai pertandingan lagi, rasanya tidak mudah dan sukar untuk fokus," katanya.

Pennetta belum pernah lolos dari putaran keempat pada turnamen Grand Slam lainnya tapi kali ini ia lolos di lapangan keras Flushing Meadows, setelah maju ke perempat final Big Apple pada 2008, 2009, 2011 dan tahun ini.

"Turnamen New York adalah turnamennya para petenis akbar," katanya dalam wawancara di tepi lapangan, "Saya mencintai turnamen ini".

Pennetta akan melakoni laga lebih berat, karena selanjutnya ia akan bertemu dengan rekannya dari Italia, Roberta Vinci, merupakan sahabat dekatnya.

"Ini merupakan pertemuan buruk bagi kami berdua. Rasanya tidak mudah untuk berhadapan dengan teman sendiri," kata Pennetta.

"Rasanya sukar, karena saya tumbuh dewasa bersama Roberta dan kami saling mengetahui satu sama lain sejak masih berusia delapan tahun," katanya. 


Penerjemah: A.R. Lubis

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013