Jakarta (ANTARA) - Pemain film Aming Sugandhi menyebut perkembangan film horor Indonesia semakin pesat dari segi efek visual dan pengemasan cerita dipengaruhi dengan berkembangnya era digital yang semakin mudah diakses.
Baca juga: MD Pictures rilis judul dan poster film "Badarawuhi di Desa Penari"
Aming mengatakan era digital memungkinkan semua orang melihat lebih banyak referensi dan lebih tahu ke mana arah kompetisi sesama industri perfilman.
Ia juga menyebut perfilman Indonesia khususnya horor sudah masuk "next level" karena sudah banyak lahir sutradara kondang yang mampu mengemas film horor menjadi lebih disukai sehingga menarik penonton lebih banyak.
Baca juga: Bryan Domani siap main film horor perdananya bertajuk "Temurun"
Aktor berdarah Sunda ini juga sangat menyukai film horor baik dalam negeri maupun luar negeri seperti film horor psikologis asal Spanyol yang disutradarai Dermian Rugna "When Evil Lurks", "Hereditary" maupun film-film besutan Joko Anwar, Bobby Prasetyo dengan "Pamali Dusun Pocong" dan banyak lagi.
Aming juga merasa harus mengikuti tren industri yang digelutinya ini sebagai hal yang perlu agar pengetahuannya tetap terbarui jika terlibat di proyek film berikutnya.
Baca juga: Wulan Guritno dan Shaloom Razade perdalam olah tubuh di film "Trinil"
Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.